PPI ajak masyarakat tetap dukung Polri dalam kasus tembak menembak yang menewaskan Brigadir J

photo author
- Kamis, 28 Juli 2022 | 21:20 WIB
Ketua Umum PPI, KH Drs Solechan Arif.  (Alwi Alaydrus)
Ketua Umum PPI, KH Drs Solechan Arif. (Alwi Alaydrus)

HARIAN MERAPI - Ketua Umum Paguyuban Perantau Indonesia (PPI), KH drs Solechan Arif mengajak elemen bangsa dan masyarakat untuk tetap mempercayai kinerja Polri dalam mengungkap dugaan kasus tembak menembak di rumah Irjen Ferdi Sambo, yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia.

"Kami mencatat, kinerja tim Polri masih on the track," ucap Ketum PPI Solechan Arif, Kamis (28/7/2022).

Sebagaimana diberitakan, kasus meninggalnya Brigadir J yang diduga ditembak Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo hingga kini masih terus mendapat perhatian dan sorotan dari banyak pihak.

Baca Juga: Kasus kematian brigadir J jadi momentum bagi Polri untuk peroleh kepercayaan publik, ini syaratnya!

Namun Mabes Polri menegaskan Bharada E bukan menyerang melainkan membela diri.

Bahkan untuk mengungkap kebenaran kasus, sempat dilakukan ekshumasi dan otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J, Rabu (27/7/2022) sore.

Proses otopsi di RSUD Sungai Bahar, dilakukan 7 dokter forensik independen yang diketuai Ade Firmansyah Sugiharto, dan disaksikan pihak keluarga, pengamat, Kompolnas, serta Komnas HAM.

Baca Juga: Kader Partai Golkar akan polisikan Ketua Umum KNPI terkait pencemaran terhadap Airlangga Hartarto

Saat ditemui wartawan di rumahnya di Pagerharjo kecamatan Wedarijaksa Pati, KH Solechan Arif mengaku banyak menerima informasi dan penjelasan dari pengurus dari berbagai daerah, yang berisi agar PPI ikut menyuarakan jika kinerja tim yang menangani kasus di rumah Irjen Ferdi Sambo harus terus diberikan semangat.

Supaya petugas tidak merasa terbebani atas munculnya komentar yang cenderung bernada spekulatif.

Selain itu, ucap Solechan Arif, berdasar data dan catatannya, selama ini Mabes Polri tidak sungkan memberikan tindakan tegas terhadap anggota Polri yang berbuat salah.

Baca Juga: Mutilasi di Ungaran, Polisi rekonstruksi 21 adegan . Mulai tersangka datang hingga potong tubuh korban

"Mulai pangkat tamtama, bintara dan perwira polisi yang salah, pasti mendapat sangsi. Maka dalam kasus tembak menembak di rumah Irjen Ferdi Sambo, kami menilai, tim yang menangani sudah bekerja optimal dan on the track," tuturnya.

Ketua Umum PPI berharap semakin banyak tokoh dan organisasi yang muncul dan menyuarakan dukungan terhadap kinerja Polri dalam menangani kasus di rumah Kadiv Propam. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X