TEMANGGUNG, harianmerapi.com - pelatihan metode alert program dalam pendampingan penyandang autisme digelar Sentra Terpadu Kartini (STK) Temanggung pada pekerja sosial.
Koordinator Humas Sentra Terpadu Kartini Temanggung Nurul Komariah Budi Utami mengatakan sebanyak 53 pendamping layanan atensi baik dari lingkungan STK Temanggung maupun dari lembaga kesejahteraan sosial (LKS) mengikuti pelatihan ini.
"Peserta pelatihan dari unsur LKS, antara lain dari Jombang, Madiun, Wonosobo, dan Temanggung," kata Nurul Komariah, Jumat (1/7/2022).
Menurut dia pendampingan penyandang autisme merupakan hal baru bagi lembaga yang dahulu bernama Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelktual/BBRSPDI) tersebut. Maka itu digelar pelatihan ini.
Dikatakan pekerja atau pendamping sosial dituntut untuk mampu menangani penyandang autis, sebab kini turut ditangani. "Beberapa penyandang autis telah ditangani, meski belum maksimal, adanya pelatihan diharapkan akan semakin baik melayani," kata dia.
Okupasi terapis STK Temanggung Aghnia Ulul Azmi mengatakan dalam pelatihan ini peserta mendapat penjelaskan mengenai karakteristik anak autis.
Baca Juga: Pemerintah Suntik Rp7,5 Triliun supaya Garuda Bisa Terbang dan Sehat Lagi
Kemudian mengenalkan suatu metode yang disebut alert program yang mengajak peserta untuk menangani anak autis berdasarkan karakteristiknya.
Dikemukakan pada pelatihan tersebut, dijelaskan mengenai alert program secara lisan kemudian mempraktikkan secara sensoris.
"Jadi ada alat peraganya semua, seperti bagian merasakan, melihat, mendengar, dan menyentuh," katanya.
Baca Juga: Pemain Asing PSS Sleman Belum Komplet, Jihad Ayoub Belum Pasti Bergabung
Dikatakan alat peraganya sederhana, misalnya ketika mencoba merasakan ada alat peraganya berupa permen dan makanan-makanan berbagai rasa dan tekstur.
Dikemukakan diharapkan dengan pelatihan tersebut akan meningkatkan kualitas pelayanan pada penyandang autis, sebab saat ini STK Temanggung melayani semua penyandang disabilitas, termasuk autis.*