Jelang Memasuki Bulan Ramadhan, Warga Temanggung Lakukan Tradisi Padusan di Mata Air Rowali

photo author
- Sabtu, 2 April 2022 | 19:30 WIB
Sejumlah anak melakukan tradisi "padusan" menjelang Ramadhan 1443 H di Mata Air Rowali, Temanggung, Sabtu (1/4/2022) (FOTO ANTARA/Heru Suyitno)
Sejumlah anak melakukan tradisi "padusan" menjelang Ramadhan 1443 H di Mata Air Rowali, Temanggung, Sabtu (1/4/2022) (FOTO ANTARA/Heru Suyitno)

TEMANGGUNG, harianerapi.com - Tradisi padusan masih banyak dilakukan masyarakat setiap menjelang msuknya bulan Ramadhan.

Begitu pula dengan warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang melakukan tradisi padusan di sejumlah sumber mata air sebagai upaya pembersihan lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah.

Dari pantauan di Temanggung, Sabtu (2/4/2022), tampak anak-anak di Lingkungan Bendo, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Temanggung menggelar ritual padusan dengan mandi di Mata Air Rowali yang menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat setempat.

Baca Juga: Petugas Gabungan Razia Lapas Narkoba Jogja, Tak Temukan HP Tapi Ada Napi yang Bawa Charger di Dalam Sel

Sejak pagi anak-anak sudah mulai berdatangan di Mata Air Rowali dan menjadi semakin ramai pada siang dan sore hari.

"Airnya sangat segar. Kami selalu padusan di Rowali sebelum puasa. Tidak perlu berdesak-desakan, karena kalau di kolam renang ramai dan harus membayar," kata Wahyu (10), yang bersama temannya ikut tradisi itu.

Ia mengaku lebih senang melakukan padusan di Rowali ketimbang harus ke lokasi wisata pemandian yang ada di Temanggung. Di sini bisa mandi bersama teman-teman dan gratis.

Sementara itu jumlah pengunjung padusan di Pikatan Waterpark Temanggung menurun pada padusan menjelang Ramadhan 1443 Hijriah.

Baca Juga: Tips Melepas Koyo Agar Kulit Tidak Sakit

Pelaksana Tugas Direktur Perumda Bhumi Phala Wisata selaku pengelola Pikatan Water Park, Bagus Pinuntun menyampaikan jumlah pengunjung padusan tahun ini turun drastis dibanding padusan di tahun-tahun sebelum pandemi.

Ia menyebutkan pada padusan hari Jumat (1/4) jumlah pengunjung hanya berkisar 1.500 orang dan hari ini jumlah pengunjung diperkirakan hampir sama dengan sehari sebelumnyan.

"Jumlah pengunjung pada momentum padusan tahun ini masih kalah jauh pada padusan tahun-tahun sebelum pandemi bisa mencapai 7.000 hingga 10.000 orang per hari," katanya.

Menurut dia turunnya jumlah pengunjung Pikatan Water Park dalam padusan tahun ini, salah satunya adalah banyaknya kompetitor wahana wisata air di Kabupaten Temanggung.

Baca Juga: Legenda Sunan Tembayat 3: Pangeran Mangkubumi Lupa Diri Menjadi Suka Kemewahan dan Sombong

"Saat ini banyak wisata air baik milik desa atau perorangan bermunculan,seperti di Liyangan,Bansari,Jumo,dan beberapa tempat lainnya," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X