Ketua MUI Makassar : Menteri Agama Harus Introspeksi Diri dalam Bertutur

photo author
- Selasa, 1 Maret 2022 | 19:35 WIB
Ilustrasi - Seorang warga sedang memasang pengeras suara di masjid  (ANTARA)
Ilustrasi - Seorang warga sedang memasang pengeras suara di masjid (ANTARA)

 

MAKASSAR, harianmerapi.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar, Sulsel Anre Gurutta KH Baharuddin menyatakan, Menteri Agama (Menag) harus introspeksi diri dalam bertutur terkait kebijakan dalam beragama.

Hal itu disampaikan AGH Baharuddin menanggapi ucapan Menag terkait kebijakan penggunaan pengeras suara masjid saat shalawat hingga adzan, dengan perumpamaan suara anjing menggonggong secara bersamaan.

"Memang harus bisa evaluasi dirinya (Menag) terhadap setiap apa yang akan disampaikan. Kita juga merasa tidak setuju apalagi dengan apa yang dia bandingkan, meski tujuannya tidak begitu," kata AGH Baharuddin di Makassar, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga: PSS Sleman Versus PSM Makassar Jadi Laga Perang Mental di Liga 1 Malam Ini

Menurutnya, ucapan Menag tersebut dinilai tidak pantas dan layak jika mengumpamakan suara adzan dengan suara anjing menggonggong. Hal ini kemudian menjadi kontroversi di tengah masyarakat dan tidak diterima oleh kebanyakan umat Islam di Indonesia.

"Sebagai seorang figur, tokoh, mestinya harus menjaga betul apa yang akan disampaikan, karena namanya orang besar itu sedikit saja salah, sudah dianggap tidak baik," ujarnya.

Menurutnya, terkait edaran mengatur volume pengeras suara masjid maupun adzan waktu shalat tidak menjadi masalah di masyarakat, tetapi karena perumpamaan gonggongan anjing yang dikaitkan dengan suara adzan, maka tentu umat Muslim merasa tersinggung.

Baca Juga: 8 Sasaran Operasi Keselamatan Candi 2022, Hati-hati Saat Berkendara di Jalan

"Hanya yang masalah dengan dihubungkannya dengan gonggongan anjing, tapi dalam edaran tidak ada dimasukkan itu," ujarnya.

AGH Baharuddin mengapresiasi pernyataan Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang telah lebih dahulu mengimbau terkait suara toa masjid.

"Jusuf Kalla mengimbau agar jangan terlalu cepat membunyikan pengeras suara masjid. Kalau umpama saat sholawat dan pengajian maka bisa suara dalam. Nanti adzan itu suara luar, itu sudah benar sekali. Saudi Arabia juga sudah lebih dulu mengatur itu," ungkap AGH Baharuddin mengutip perkataan Jusuf Kalla.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Petualangan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X