SLEMAN, harianmerapi.com - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Sleman terus mengalami peningkatan. Lonjakan ini mengakibatkan tempat tidur (bed) di isolasi terpadu (isoter) menjadi hampir penuh.
Kondisi ini menjadi alasan utama Pemerintah Kabupaten Sleman mengaktifkan kembali tempat isolasi terpadu yang disediakan Universitas Islam Indonesia (UII) yang berlokasi di Jalan Kaliurang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan menyampaikan, sejak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Sleman, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait persiapan isolasi terpadu.
"Kami sejak awal telah mempersiapkan isolasi terpadu yang dulu pernah digunakan. Mulai besok, sebanyak 69 kamar di isolasi terpadu UII kita aktifkan lagi," kata Makwan, Selasa (22/2/2022).
Dijelaskan Makwan, berdasarkan laporan pada Selasa 22 Februari 2022 pukul 16.00, jumlah pasien di isolasi terpadu terdapat 235 orang. Jumlah tersebut terdiri dari Isoter di Asrama Haji 144 pasien dan isoter Rusunawa Gemawang 98 pasien.
"Banyaknya pasien terkonfirmasi ini mengakibatkan jumlah tempat tidur menjadi tersisa sedikit. Di Asrama Haji tersisa 16 bed, sedangkan di Rusunawa Gemawang tersisa 3 bed," ungkapnya.
Baca Juga: Adam Deni Minta Maaf kepada Ahmad Sahroni
Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengungkapkan, berdasarkan distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili, wilayah kabupaten/kota di DIY, pada 22 Februari Kabupaten Sleman merupakan kasus tertinggi yaitu mencapai 871 kasus, disusul Bantul 641 kasus, Kota Yogyakarta 551 kasus, Kulonprogo 268 kasus dan Gunungkidul 159 kasus.
Sementara untuk kasus meninggal terjadi di Kabupaten Sleman 3 orang, Bantul 2 orang, dan Kulonprogo 1 orang.*