"Perbukitan Menoreh akan menjadi neraca hidrologi untuk menyuplai air ke Kulon Progo, Jogjakarta, Magelang hingga Purworejo," katanya.
Ia menguraikan, tanaman buah merupakan tanaman yang bisa menampung cadangan air.
Tanaman yang ditanam berupa Alpukat Kendil, Alpukat Aligator, hingga Durian Bawor dan Musang King.
Sementara itu, Direktur PT BEK, Ignatius Wurwanto mengatakan, pihaknya diminta melakukan rehabilitasi lahan di Perbukitan Menoreh dengan luasan 250 hektare.
Lahan tersebut tersebar di 18 desa di Kulon Progo dan Magelang. Sejak kick off pada 17 November 2021, perusahaan telah menindaklanjuti dengan penanaman di awal Desember dan kini sudah 80 persen dari target 110.000 bibit.
"Kami sudah menanam 86.000 bibit dengan kualitas super premium yang bersertifikat,” katanya.
Ditambahkan Wurwanto, penanaman akan diselesaikan hingga Maret 2022 mengikuti curah hujan.
Sedangkan perawatan akan dilakukan hingga tiga tahun ke depan, sampai tanaman yang ada berbuah.
"Selain menanam dan menunggu hingga berbuah, kami juga akan mendampingi petani dalam mengolah hasil produksi pertanian," katanya. *