KULON PROGO, harianmerapi.com - Upaya pelestarian dan rehabilitasi lahan di kawasan Perbukitan Menoreh, Kulon Progo didorong menjadi model pemeliharaan lingkungan bagi perusahaan pemegang izin penambangan di kawasan hutan.
Salah satu upaya rehabilitasi lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah dengan penanaman bibit super premium.
Anggota Komisi IV DPR RI, Jarot Syaiful Hidayat mengatakan, presiden sudah meminta lima perusahaan untuk melakukan rehabilitasi lahan DAS di Perbukitan Menoreh.
Baca Juga: Peringati Hari Pers, Wartawan Kulon Progo Bagikan Sembako ke Petugas Kebersihan Hingga Tukang Becak
Salah satunya PT Bharinto Ekatama yang melakukan penanaman tanaman produktif menuju agro forestry di Kulonprogo.
"Kami ingin rehabilitasi lahan di sini menjadi model dalam rehabilitasi lahan DAS," kata Jarot, Minggu (6/2/2022).
Jarot menyampaikan, pihaknya menggelar kunjungan ke Kulon Progo untuk memastikan bahwa bibit yang diberikan adalah super premium seperti yang dilaporkan.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Kulon Progo Masih Tinggi, Ini Alasan Para Pedagang
Pihaknya juga ingin memastikan bahwa bibit tersebut dirawat dengan baik oleh masyarakat setempat.
"Hasilnya, kami melihat bibit yang ditanam cukup bagus dengan ketinggian sudah 1,5 meter hingga 2 meter. Ke depan ini perlu dikembangkan dengan kultur dan jenis tanaman endemik," imbuhnya.
Dirjen Konservasi Tanah dan Air, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, M Zainal Arifin mengatakan, PT BEK menjadi salah satu pemegang izin tambang yang diberi tugas melakukan rehabilitasi lahan di Perbukitan Menoreh.
Mayoritas tanaman yang ada adalah sengon dengan pertumbuhan cepat namun membutuhkan air.
Ke depan, tanaman ini akan diganti dengan tanaman buah agar tidak mengganggu neraca hidrologi.