Pembebasan Lahan Tol di Ngenthak Polanharjo Klaten Sisakan Satu Rumah Milik Sumanto

photo author
- Kamis, 27 Januari 2022 | 07:00 WIB
Sumanto memperlihatkan kampungnya yang sudah rata dengan tanah di Klaten, Rabu (26/1/2022).  (ANTARA/Aris Wasita)
Sumanto memperlihatkan kampungnya yang sudah rata dengan tanah di Klaten, Rabu (26/1/2022). (ANTARA/Aris Wasita)

KLATEN, harianmerapi.com - Pembebasan lahan tol tepatnya di RT 14/RW 05, Dusun Ngenthak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menyisakan satu rumah warga yang dimiliki Sumanto.

"Di dusun ini sebanyak 18 kepala keluarga kena semua," kata petani berusia 58 tahun tersebut di Klaten, Rabu (26/1/2022).

Akibat ditinggalkan puluhan tetangga, rumah pria yang berada di pinggir dusun tersebut menjadi satu-satunya yang tersisa di Dusun Ngenthak.

Baca Juga: Pembangunan Tol Jogja-Bawen Dipastikan Tak Menggusur Kawasan Candi Borobudur

Meski tempat tinggalnya masih berdiri kokoh, untuk lahan pertanian miliknya seluas 980 m2 ikut terkena ganti untung proyek pembangunan tol yang akan menyambungkan Solo dengan Jogja tersebut.

"Waktu itu saya menerima ganti untung sebesar Rp625 juta. Sebagian uangnya saya belikan sawah di depan rumah, harganya Rp300 juta dan biaya pengurusan Rp14 juta. Sisanya untuk rehab rumah saya, sekarang sudah habis uangnya," katanya.

Pria dua anak ini mengaku belum lama menempati rumah tersebut.

Baca Juga: Profil Ucup Klaten, Dulu Penjual Telur Gulung, Kini Punya 1,6 Juta Subscriber Berkat Duet Bareng Mbah Minto

"Baru sekitar 8-9 tahun lalu. Saya tinggal di situ sama anak-anak dan istri. Istri saya kebetulan jualan soto. Dulu waktu masih banyak tetangga biasanya digunakan nongkrong anak-anak muda sampai malam, sekarang sore sudah tutup," katanya.

Ia mengatakan puluhan tetangganya tersebut saat ini sudah berpindah ke berbagai daerah di Kabupaten Klaten, di antaranya ke Gawok, Delanggu, Juwiring, dan Segaran.

Sementara itu, informasi awal yang diterima warga terkait proyek tol tersebut belum lama. Menurut dia, proses berjalan cepat termasuk untuk proses ganti untung.

Baca Juga: Sebut Kasus Mobil Dinas Plat Merah Halangi Ambulans di Klaten Tak Disengaja, Begini Kronologi Versi Polisi

"Saat itu kami dapat undangan dari kelurahan, katanya di sini mau dipakai untuk tol. Semua orang setuju, ternyata betul kami didatangi dari kecamatan, kabupaten, dan BPN. Mereka memberikan info kalau di sini mau dilewati jalan tol, biaya (ganti untung) lebih besar dari kemarin-kemarin," katanya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Klaten Sulistiyono mengatakan sebanyak 21 desa di sembilan kecamatan sudah menerima ganti untung dampak pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X