MAGELANG, harianmerapi.com - Prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di sebagian wilayah Kabupaten Magelang diguyur hujan lebat sore pada Rabu (10/11/2021).
Prakiraan cuaca BMKG di Kabupaten Magelang hujan lebat terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dan menjelang malam berganti menjadi hujan ringan.
Sedangkan pada malam hari hingga dini hari akan berawan. Demikian pula dengan pagi hari hingga siang. Namun pada siang hari terjadi hujan ringan.
Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Wilayah Magelang Hari ini, PLN Padamkan Listrik Wilayah Koripan
Pagi hari hingga siang akan berawan dengan suhu 25 derajat celsius hingga 29 derajat celsius. Kelembapan udara 65 hingga 70 persen dan angin bertiup dari arah tengara.
Di siang hari suhu naik menjadi 32 derajat celsius dan kelembapan 65 - 70 persen. Sedangkan malam hari suhu 25 - 26 derajat celsius dengan kelembapan 90 persen.
Di Magelang hujan terjadi di wilayah lain diantaranya di Kecamatan Dukun, Kaliangkrik, Candimulyo, Pakis, Salaman, Windusari, Mungkid, Borobudur, Grabag, dan Muntilan.
Selain itu Bandongan, Secang, Mertoyudan, Sawangan, Candimulyo, dan Kajoran, Ngablak, Tegalrejo, Srumbung, Salam, dan Ngluwar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengingatkan warga untuk mewaspadai hujan. Warga untuk tidak berada di luar rumah atau berada di bawah pohon tinggi.
Pada warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir untuk selalu waspada di saat terjadi hujan lebat.
Jika terjadi hujan lebat apalagi dengan intensitas lama untuk segera menyingkir ke daerah aman untuk mencegah korban jiwa.
Bagi warga yang akan beraktivitas di luar ruangan untuk bersiap-siap dengan menyediakan payung dan mantel. Dan tidak berada di luar ruangan disaat terjadi hujan petir.
Kapala Pelaksana Harian BPBD kabupaten Magelang Edi Wasono mengingatkan pada warga untuk membersihkan saluran air dari sampah agar tidak mampet dan menimbulkan genangan jika hujan mengguyur.
"Warga di daerah rawan bencana longsor dan banjir untuk mewaspada, segera laporkan pada perangkat desa, relawan atau BPBD jika potensi terjadi bencana," kata dia. *
