JAKARTA,harianmerapi.com- Kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tanah Papua selalu terjadi tiap tahun. KKB bisa dicegah asalkan pemasok senjatanya ditumpas sampai ke akar-akarnya.
Hal ini seperti dikatakan Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid terkait kejadian kontak senjata antara personel TNI Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG dari Batalion Infantri 403/WP dengan kelompok bersenjata itu di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021).
Jazilul meminta TNI dan Polri menumpas jaringan penyuplai senjata bagi kelompok bersenjata di Papua agar konflik berkepanjangan dapat segera diakhiri.
"Menurut saya akar (persoalan) yang harus kita cari, salah satunya adalah jejaring mereka harus diputus, termasuk jaringan untuk mendapatkan senjata," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga: Basarnas Siapkan Helikopter SAR HR3605 Guna Dukung Kesuksesan PON XX di Papua
Ia menyayangkan kontak senjata terjadi, yang menyebabkan anggota TNI tertembak dan ada fasilitas umum setempat dibakar.
"Saya harap pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi konflik di Papua lebih holistik dan lebih canggih sehingga KKB di Papua dapat ditumpas hingga ke akar-akarnya," ujarnya.
Menurut dia, konflik yang berkepanjangan dan selalu berulang di Papua menunjukkan kurang canggihnya aparat dalam pemetaan lapangan sekaligus memitigasi dan mengantisipasi setiap gerakan kelompok bersenjata itu.
Baca Juga: Kontak Tembak TNI-Polri dengan KKB Pecah di Kiwirok, KKB Bakar Fasilitas Umum
Ia mencontohkan, dalam hal suplai dan jenis senjata yang mereka pakai, tidak mungkin senjata yang dipakai diproduksi di Papua.
"KKB bukan kelompok yang terlalu besar, semestinya TNI yang sedemikian besar bisa menumpas ini sampai ke akar-akarnya sehingga tidak terus muncul setiap tahun, setiap musim. Salah satunya mencari otak dan penyuplai senjata darimana mereka mendapatkan senjatanya," katanya.
Selain itu, dia menilai dalam menangani persoalan di Papua harus dilakukan dengan pendekatan lain yaitu kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan.
Menurut anggota Komisi III DPR itu, pendekatan itu pernah dilakukan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Baca Juga: Anggota KKB Bawa Uang Rp 28 Juta dan Senapan M-16 Saat Tertangkap, Polisi Buru Pemasok Senjatanya
Sebelumnya, kontak senjata antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin.