BANJARMASIN,harianmerapi.com- Berkat ketekunannya, mantan guru honorer Warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, Siti Nor Sehat (32) sukses raup untung puluhan juta rupiah dari anyaman enceng gondok.
"Saya memulai usaha ini sejak tahun 2016, namun mulai fokus menekuni sejak Tahun 2019, karena saat itu masih sebagai guru honorer," ucap Nor Sehat di Pantai Hambawang, Minggu (12/9/2021).
Tahun 2019 tersebut, Ia memilih berhenti sebagai guru honorer dan fokus belajar serta mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan anyaman dari bahan enceng gondok.
Baca Juga: Kemenag Susun Pedoman Pengangkatan Guru Madrasah Swasta, Untuk Jadi Acuan Perekrutan Guru
Tak disangka, olahan dari kerajinan tangannya tersebut diminati banyak pihak dan mampu menghasilkan uang hingga puluhan juta per bulannya.
Ia tak menampik usahanya sempat pasang surut apalagi saat awal Pandemi Covid-19.
"Saya tidak menyerah dan terus belajar kreasi kerajinan, metode pemasaran dan hingga membangun jaringan dan akhirnya bisa sampai seperti ini," ujarnya.
"Memang tiap bulannya tidak menentu, namun rata-rata sekitar Rp 6 juta per bulan dan kalau lagi banyak-banyaknya orderan bisa mencapai Rp 20 juta per bulan," kata Ketua Gerakan Kewisausahaan Nasional HST tersebut.
Berkah dari Enceng Gondok, mengantarkan lulusan STAI Rakha Amuntai itu mengunjungi beberapa wilayah Indonesia sebagai pelatih kerajinan tangan.
"Namun karena pandemi ini saya banyak diminta menjadi nara sumber secara online," katanya.
"Selain di wilayah Kalsel, produk olahan kita juga sering dipamerkan di Pulau Jawa, Bali hingga Sumatera dan orderan sampai saat ini juga banyak dari Medan dan Manado," kata perempuan berhijab itu.
Beberapa olahan kerajinan tangan dari bahan enceng gondok produksi Mujisela Galery tersebut adalah hiasan dekorasi rumah, tas, dompet, keranjang, kotak tisu dan placemats. Kalau harganya beragam, dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu.
Baca Juga: Kapolsek Pakem Kompol Nuning Sukarminingsih, Awalnya Bercita-cita Jadi Guru
Selain enceng gondok, Ia juga menggeluti anyaman dari bahan purun dan kulit jagung. Kalau banyak orderan, kadang kesulitan mencari pekerja karena kurang diminati,l.