JAKARTA, harianmerapi.com - Indonesia perlu membangun pusat pengendalian dan pencegahan penyakit agar lebih siap dalam menghadapi wabah lanjutan.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) dr Pandu Riono mencontohkan, Amerika Serikat punya Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Adapun China memiliki China Central Depository & Clearing (CCDC) untuk mengatasi pandemi.
"Kalau masih kepanitiaan, nanti setelah selesai, panitia bubar. Ilmu pengetahuan dan pengalaman selama menangani pandemi hilang juga," kata Pandu Riono saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (30/8/2021).
Pola kepanitiaan yang dimaksud Pandu adalah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Satgas dan komite ini merupakan wadah kepanitiaan yang bersifat sementara yang khusus menangani pandemi Covid-19.
"Bentuk semacam departemen percepatan pengendalian penyakit di bawah Presiden langsung dan harus jadi bagian dari sistem pemerintahan," ujarnya.
Ia mengatakan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Indonesia perlu diperkuat perannya melalui regulasi, diatur dalam undang-undang hingga memiliki pertanggungjawaban keuangan yang dikelola secara terbuka.
Baca Juga: Hari Gini Masih Percaya Mitos Seputar Vaksin Covid-19, Dengarkan Pesan Dokter Reisa Broto Asmoro Ini
"Indonesia perlu membangun sistem kesehatan yang kuat supaya siap menghadapi pandemi. Sekarang kita tidak bangun sistem," ujarnya.
Ia mengatakan sejumlah negara maju di dunia telah lebih siap menghadapi pandemi Covid-19 melalui peran pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di negara masing-masing.
"Negara-negara yang sudah siap, saat ini lebih bagus merespons pandemi dan sudah jalan sistemnya," katanya.
Baca Juga: Harga Vaksin Akan Lebih Murah Jika Diproduksi di Dalam Negeri
Menurut dia pemerintah perlu mereaktivasi seluruh kementerian maupun lembaga agar memiliki kesiapan yang lebih matang dan terintegrasi dalam menghadapi kemunculan wabah berikutnya.
"Pandemi ini mengubah gaya hidup semuanya, pelayanan kesehatan diubah. Pandemi yang akan datang akan jauh lebih dekat," tandasnya.