nasional

Komitmen tetap terjaga, namun KIB perlu kembali bangun komunikasi paska konflik internal PPP

Rabu, 14 September 2022 | 17:36 WIB
Komunikasi KIB perlu dibangun lagi (ANTARA/Fauzi Lamboka)

HARIAN MERAPI - Sekalipun terjadi konflik internal PPP, namun hubungan anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap terjaga.

Ditegaskan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bahwa hubungan ketiga partai anggota KIB tetap baik, meski ada konflik internal di PPP.

hanya saja para petinggi parpol ini belum bertemu sejak Plt. Ketum PPP dijabat Mardiono.

Baca Juga: Puluhan perempuan di Salatiga ikuti pendidikan politik, siap-siap hadapi Pemilu 2024

“Perlu atau tidak Pak Mardiono komunikasi dengan KIB itu kewenangan politik dia, yang tidak bisa diintervensi. Mungkin dia ada kepentingan politik komunal untuk membawa PPP kedepan,” kata Pengamat Politik dari Universitas Veteran Jakarta, Danis T.S Wahidin hari ini Rabu (14/9/2022).

Mardiono dan Airlangga, ditemui di kesempatan berbeda menegaskan komitmen mereka untuk tetap berada dalam koalisi.

“Dan kalau Pak Mardiono belum membangun komunikasi, itu artinya dia ada rencana politik yang berbeda dengan Pak Suharso Monoarfa yang lebih pro terhadap KIB, dan memiliki fokus yang sama,“ terang Danis.

Mengenai rencana pertemuan KIB, Mardiono mengatakan, PPP akan menjadi tuan rumah sebuah pertemuan KIB yang digelar di Semarang, Jawa Tengah dalam waktu dekat.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani bantu satu unit ambulans untuk masyarakat Sukoharjo

Danis sendiri melihat, dinamika politik yang dialami PPP maupun KIB adalah sebuah kewajaran dalam proses politik dan demokrasi.

“Peta politik koalisi ini kan tidak pernah final sebelum kemudian KPU menetapkan kandidat presiden dan cawapres. Apa yang terjadi di PPP, bentuk dari dinamika internal PPP menuju Pemilu 2024. Namanya parpol tidak bisa dilepaskan dari pemilu dan kepentingan elit dan konstituen,” kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Indodata ini.

Disharmonisasi kata dia, akan mewarnai berbagai dinamika-dinamika akan menemukan titik equilibrium.

“Titiknya adalah koalisi figur-figur penting yang memiliki daya elektoral untuk kemudian masuk dalam kontestasi politik kebangsaan yaitu pemilu 2024,” tandas Danis.

Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Politik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Aisah Putri Budiatri mengungkapkan konflik internal PPP akan memberikan pengaruh terhadap sikap dan posisi partai dalam membangun koalisi politik.

Baca Juga: Lima unicorn baru bakal hadir di Indonesia tahun 2023, ini potensinya

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB