TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Memasuki masa Karo dalam pranatamongso, yang tahun ini bertepatan Agustus 2022 petani di Lereng Gunung Sumbing di Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, menggelar ritual wiwit.
Hari pada Masa Karo yang dipilih untuk petik tembakau oleh petani adalah pada Rebu legi.
Hari Rebo legi tersebut bertepatan dengan 3 Agustus 2022 dalam tanggal masehi.
Tanggal 3 Agustus 2022 bersamaan pula dengan 5 Suro 1956 J dan 5 Muharram 1444 H.
Ritual dipimpin oleh sesepuh desa setempat dan dihadiri oleh Bupati Temanggung Al Khadziq.
Pemetikkan daun tembakau ada di lahan budi daya tembakau bagian lereng atas gunung. Sebelum pemetikkan digelar doa bersama.
Petani membawa berbagai sesajian tradisional termasuk ingkung ayam jantan, dan nasi tumpeng.
Setelah berdoa bersama lantas dimakan bersama. Ritual sebagai wujud syukur atas berkah dari Tuhan serta harapan hasil panen yang bagus dan harga yang menguntungkan.
Bupati Temanggung Al Khadziq berharap, pada masa panen tembakau tahun ini petani bisa menjaga kualitas tembakau Temanggung dengan tidak mencampur dengan tembakau daerah lain.
Baca Juga: Mengenang Sejarah Kemerdekaan RI, Soekarno pernah dianggap pro Jepang, padahal hanya taktik
"Dengan kualitas tembakau bagus, mudah-mudahan harganya nanti juga bagus," kata Khadziq.
Dikatakan pada masa penen tembakau tahun ini memang awalnya ada kekhawatiran, karena pada masa tanam curah hujan sangat tinggi sehingga banyak pohon tembakau yang mati dan harus dilakukan tambal sulam dan akibat perubahan iklim juga terjadi kemunduran masa panen.
"Alhamdulillah dalam beberapa pekan terakhir cuaca sudah mulai panas terus dan biasanya kalau cuaca panas harga tembakau bagus, karena kualitas tembakau kadar nikotinnya jadi bagus. Semoga panas ini berlangsung terus sampai akhir panen tembakau nanti," katanya.
Dia mengatakan harapan pabrik rokok bisa membeli harga tembakau Temanggung sesuai dengan kualitasnya yang memang berkualitas tinggi.