TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Masa taaruf siswa baru Madrasah Aliyah (MA) D-Baito Sunan Plumbon Tembarak Temanggung diisi dengan pelatihan jurnalistik yang disampaikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Temanggung.
Tidak kurang dari 160 siswa baru di sekolah tersebut. Pelatihan yang dilakukan PWI itu langsungkan di aula dengan materi pengenalan jurnalistik dan prospek kerja jurnalistik di masa depan.
Kepala MA D-Baito, Tri Sadono mengatakan dengan pelatihan jurnalistik diharapkan siswa menjadi melek wawasan tentang jurnalistik sehingga mempunyai bekal untuk menulis.
Baca Juga: KASN ‘turun’ ke Salatiga, lakukan pembinaan terhadap OPD
"Melalui penguasaan jurnalistik, santri bisa menulis dan menyampaikan dakwahnya. Jurnalistik bisa sarana untuk dakwah," kata dia, Selasa (19/7/2022).
Dia mengemukakan sebelum Covid-19 secara rutin digelar pelatihan jurnalistik. Siswa menjadi terampil dalam penulisan, baik untuk media sosial, cetak atau majalah.
Pemateri dari PWI , Arif Zaini mengatakan usia remaja atau sekolah akan cerdas dan terampil, serta akan memiliki banyak teman bila belajar jurnalistik.
Sebab terang dia, melalui belajar jurnalistik dan aktif melakukan kegiatan jurnalistik, maka akan terus menerus membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan banyak orang.
Dikatakan anak yang sudah terbiasa menulis sejak masih remaja, akan lebih mudah mengerjakan makalah, paper dan tugas-tugas yang diberikan guru saat sekolah atau mondok.
Baca Juga: Kerugian material Rp 32 milyar, Pemkab Pati perbaiki Tanggul Tunjungrejo dan Bulumanis Kidul
Isdiana Fauzi mengatakan senang bisa mengikuti pelatihan jurnalistik. Harapan kedepan bisa pandai menulis dengan baik sebagai sarana berdakwah.
Dia mengatakan tertarik menekuni dunia jurnalistik dan berminat menjadi seorang wartawan. Wartawan dalam pandangannya adalah asik dan mengetahui semua apapun yang terjadi di lingkungan masyarakatnya. "Wartawan juga selalu sesuai kemajuan jaman," kata dia.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Temanggung Badrun Mustofa mengatakan massa taaruf siswa baru harus diisi dengan kegiatan positif yang jauh dari kekerasan. Kegiatan itu diantaranya pelatihan jurnalistik bagi siswa.
Baca Juga: Kasus Razman Nasution: Momentum Berbenah bagi Organisasi Advokat