"Pemilu juga akan menentukan wajah kehidupan berbangsa dan bernegara setidaknya selama 5 tahun ke depan," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Puan, penyelenggaraan pemilu yang tidak sesuai prinsip demokrasi akan berdampak tidak baik pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendiri bangsa, kata Puan, pernah mengingatkan bahwa pemilu tanpa demokrasi bisa memicu gejolak bangsa.
Baca Juga: Peraih Perunggu Taekwondo SEA Games Vietnam Digelontor Bonus
"Bung Karno sendiri pernah memberi pesan, bahwa pemilu jangan jadi tempat pertempuran partai yang dapat memecah persatuan bangsa," terangnya.
Puan mengaku melihat jika Pemilu 2024 berpotensi memunculkan bibit-bibit disintegrasi bangsa.
"Beberapa diskusi publik sudah mengarah pada polarisasi tidak sehat yang bisa mengarah pada perpecahan anak bangsa," katanya.
Puan meminta segenap elemen bangsa untuk bersama-sama mengembalikan hakikat dan jati diri pemilu yang berorientasi pada persatuan bangsa.
Baca Juga: Pencuri Aglaonema Senilai Rp 83 Juta di Tangerang Terekam CCTV, Ketua DPP ASA: Tak Ada Damai
"Pemilu itu arena kompetisi bukan pertempuran antar anak bangsa," tegasnya.
Ketua DPR RI ini mengibaratkan jika pemilu diselenggarakan untuk menentukan Ketua kelas, wakil ketua kelas 1,2, dan lain-lain.
"Ketua kelas dan para wakilnya ini jadi satu teamwork untuk merumuskan apa yang terbaik untuk bangsa, dengan semangat persatuan," ujarnya. *