SLEMAN,harianmerapi.com-Polda DIY resmi menggelar kegiatan Operasi Keselamatan Progo 2022, yang berlangsung selama 14 hari kedepan sejak, Selasa (1/3/2022). Kendati demikian, dalam operasi ini tidak diberlakukan penilangan.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi SIK menjelaskan, target operasi untuk menertibkan masyarakat agar berlalulintas dengan aman dan tertib. Karena kasus kecelakaan di DIY masih tergolong cukup tinggi.
Menurutnya, beberapa pelanggaran yang menjadi perhatian yakni melawan arus, mengemudi sambil mengoperasikan HP, boncengan lebih dari dua, mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan mengemudi di bawah umur.
Baca Juga: Jamu Jadi Nominasi Budaya Sehat UNESCO, Ini Tahapan Verifikasinya
"Angka kecelakaan lalu lintas di DIY masih cukup tinggi. Data tahun 2022 menyebutkan, sebanyak 452 orang meninggal laka lantas," kata Kombes Iwan di sela-sela apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Progo 2022, di Polda DIY.
Masih tingginya laka, dikatakan Kombes Iwan bersamaan dengan meningkatnya kondisi jalan yang bagus.
Termasuk dibukanya banyak akses jalan sehingga masyarakat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
"Seharusnya, angka tersebut menyadarkan masyarakat jangan sampai jadi korban atau pelaku laka lantas," katanya.
Kombes Iwan menambahkan, selain menyadarkan masyarakat akan pentingnya berkendara yang tertib dan aman.
Baca Juga: Indra Kenz Tutupi Pemilik Aplikasi Binomo, Polisi Bakal Periksa Keluarga dan Orang Terdekatnya
Operasi Keselamatan Progo 2022 juga mempunyai target, yakni untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Operasi ini sekaligus persiapan operasi Ketupat yang akan disertai kegiatan Ramadhan. Kita punya tugas dan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan menertibkan masyarakat untuk tertip berlalulintas," pungkasnya.*