nasional

Puan Maharani : Evaluasi PTM dengan Prioritaskan Kesehatan Anak

Rabu, 2 Februari 2022 | 15:30 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. ( ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

JAKARTA, hariamerapi.com - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) harus dievaluasi dengan mempertimbangkan sebanyak-banyaknya indikator. Salah satunya memprioritaskan kesehatan anak.

 "Sebagai orang tua, saya cukup senang anak-anak kita sudah bisa belajar dan berinteraksi bersama teman sebayanya di sekolah," kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/2/2022).

Menurutnya, selama 2 tahun pandemi Covid-19, anak-anak merasa bosan akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ). Siswa mengalami cognitive learning loss dan terdampaknya aspek psikis karena sekolah daring.

Baca Juga: 'Lupa Nama Ingat Rasa' Sebuah Lagu yang Bercerita Tentang Cinta tak Terbalas

"Namun, kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia membuat khawatir orang tua murid terhadap kondisi anaknya karena sekolah telah menjadi klaster penyebaran Covid-19," kata Puan.

Ia pun berharap agar evaluasi PTM, khususnya di daerah-daerah yang sudah memberlakukan sekolah tatap muka 100 persen, memprioritaskan aspek kesehatan anak. Meski begitu, kebutuhan anak dari sisi kognitif juga diminta menjadi indikator pertimbangan.

"Karena saya banyak menerima aduan dari guru-guru, bahwa dampak PJJ memang terasa sekali terhadap pendidikan anak. Apakah memungkinkan apabila pelaksanaan PTM menyesuaikan dengan level PPKM daerah masing-masing," katanya.

Baca Juga: Istri Histeris Pergoki Suami Bunuh Diri di Gunungkidul: Penyebab Gantung Diri Masih Misterius

Untuk itu, dia berharap Pemerintah melibatkan banyak pemangku kepentingan dalam melakukan evaluasi PTM.

Puan menilai keterlibatan banyak pihak terkait dapat membantu pemerintah melihat berbagai kebutuhan dan kepentingan siswa, termasuk dengan melibatkan perwakilan orang tua dan guru.

"Jadi, selain epidemiolog, kita harus meminta masukan dari pihak-pihak yang setiap harinya berinteraksi dengan anak," kata mantan Menko PMK itu.

Ditekankan pula bahwa aspek kesehatan dijadikan sebagai indikator terdepan dalam pertimbangan evaluasi PTM karena keselamatan anak-anak harus menjadi yang utama.

Baca Juga: Link Streaming Persib Vs PSM, Kick Off Pukul 18.15: Maung Bandung Mau Lanjutkan Tren Kemenangan

"Hasil evaluasi ini akan menjawab urgensi pelaksanaan PTM, terutama dalam kondisi peningkatan penyebaran Covid-19 di Indonesia," katanya.

Cucu Proklamator RI Bung Karno itu pun menyoroti peningkatan kasus Covid-19 yang kian meninggi setiap harinya.

Puan meminta Pemerintah agar melakukan langkah-langkah darurat untuk menekan angka kasus Corona.

"Sudah harus dipikirkan bagaimana mengurangi penyebaran virus dengan membatasi mobilitas masyarakat. Selanjutnya pastikan fasilitas kesehatan dan obat-obatan tersedia di seluruh daerah," ujarnya.

Baca Juga: Link Streaming Persita Vs Borneo FC, Kick Off Pukul 15.15: Widodo Puji Fachri Husaini

Selain itu, terus genjot pelaksanaan vaksinasi, baik yang primer maupun booster, termasuk vaksinasi anak agar dipercepat sehingga seluruh anak di Indonesia dapat lebih terjaga dari bahaya Covid-19.

Akibat varian Omicron, terjadi peningkatan kasus aktif Covid-19 hingga 910 persen.

Satgas Penanganan Covid-19 mengungkap saat ini ada 81.349 kasus aktif yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Ganjar Ngamuk Tendang Gedung SMAN Tawangmangu, Kepala Disdikbud: Terlalu Dini Simpulkan Ada Penyelewengan

Laporan per Selasa (1/2) terjadi penambahan 16.021 kasus Covid-19 dalam sehari. Kasus kematian juga ikut meningkat dengan penambahan 28 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Puan mengimbau masyarakat agar terus waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, juga dengan mengurangi aktivitas di luar rumah apabila dirasa tidak terlalu penting.

"Semoga kita semua sehat selalu. Dengan mengikuti protokol kesehatan, bersama kita menekan tingkat penyebaran Covid-19 di negeri ini," kata Puan.*

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB