MALANG,harianmerapi.com - Novia Widyasari Rahayu, gadis yang ditemukan meninggal di atas pusara sang ayah akibat meminum racun merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Novia ternyata pernah lapor jadi korban pelecehan seksual oleh kakak kelasnya.
Kabar kepergian Novia Widyasari turut membuat sivitas akademika Universitas Brawijaya berduka. Melalui siaran pers secara daring yang dilakukan Minggu (5/12/2021) kemarin, ada beberapa hal yang disampaikan pihak kampus.
Di antaranya adalah duka yang mendalam atas kepergian salah satu mahasiswinya. Universitas Brawijaya juga mengapresiasi dan mendukung langkah cepat yang dilakukan oleh POLRI dalam menangani kasus Novia Widyasari.
Baca Juga: Muncul Surat Permintaan Maaf Ibu Novia Widyasari, dr Gia Pratama: Tak Wajar, Saya Kurang Yakin
"Mengapresiasi dan mendukung langkah cepat yang dilakukan oleh POLRI dalam menangani kasus meninggalnya NWR dalam kaitannya dengan hubungan pribadi yang bersangkutan dengan oknum POLRI berinisial RB," tulis Universitas Brawijaya dalam pernyataannya.
Selanjutnya, pihak Universitas Brawijaya juga meminta masyarakat untuk menghormati hak-hak pribadi keluarga korban dengan cara memberi informasi yang bijak agar tidak menimbulkan kegaduhan.
Pihak Universitas Brawijaya meminta setiap sivitas akademi di kampusnya untuk menjaga dan menjunjung tinggi nama baik di masyarakat dengan meneggakan hukum dan atau etika di masyarakat.
"Pihak UB Tetap konsisten dan berkomitmen melakukan segala upaya untuk mencegah dan menangani setiap tindakan yang dikualifikasi sebagai kekerasan seksual dan perundungan di lingkungan UB berdasr peraturan perundang-undangan yang berlaku," imbuhnya.
Baca Juga: Beredar Video Permintaan Maaf Ibu Novia Widyasari, Warganet Cium Sesuatu yang Ganjil
Selanjutnya, pihak Universitas Brawijaya mengakui Novia Widyasari sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya tahun angkatan 2016. Pada awal Januari 2020, korban sempat melaporkan kasus pelecehan seksual.
Novia Widyasari melaporkan kasus pelecehan seksual yang pernah dialaminya kepada fungsionaris FIB UB. Pelaku merupakan kakak tingkat korban dengan inisial RAW. Pihak FIB UB sendiri mengaku sudah secara cepat menindaklanjuti dengan membentuk komisi etik untuk menangani kasus tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan dibuktikan bersalah, Universitas Brawijaya lantas memberikan sanksi dan pembinaan kepada RAW. Serta pendampingan terhadap Novia Widyasari.
"Pihak FIB UB sangat menjaga kerahasiaan identitas NWR agar proses akademik tetap berjalan dengan baik," pungkasnya.
Siaran PERS tersebut berlangsung secara daring di Ruang Sidang Rektorat Universitas Brawijaya. Beberapa pihak yang ikut memberikan pernyataan, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Agus Suman, Perwakilan Kantor Layanan Hukum, Lucky Endrawati dan Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Arif Zainudin.*