Muncul Surat Permintaan Maaf Ibu Novia Widyasari, dr Gia Pratama: Tak Wajar, Saya Kurang Yakin

MOJOKERTO,harianmerapi.com - Setelah kasus Novia Widyasari viral di berbagai media sosial bersamaan dengan ditangkapnya Bripda Randy Bagus, turut muncul surat permintaan maaf dari ibu Novia Widyasari dengan beberapa permintaan kepada pihak kepolisian.

Selain surat permintaan maaf, muncul juga video permintaan maaf dari ibu Novia Widyasari atas kasus yang menimpa sang anak. Namun, dari dua pernyataan tersebut masyarakat justru banyak yang merasa janggal.

Dalam surat pernyataan yang ditandatangai di atas materai dan ditandatangani oleh Kepala Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, berisi beberapa poin yang ditujukan kepada Kapolres Mojokerto.

Baca Juga: Beredar Video Permintaan Maaf Ibu Novia Widyasari, Warganet Cium Sesuatu yang Ganjil

Ibu Novia Widyasari meminta agar tidak dilakukan tindakan hukum berupa autopsi baik luar atau dalam di Rumah Sakit. Sebab, wanita itu mengaku menerima jika putri kandungnya meninggal secara wajar dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh anaknya.

Sebelum ditemukan meninggal Novia Widyasari juga disebut memiliki beberapa riwayat penyakit, yakni depresi karena ayahnya meninggal. Depresi karena kuliahnya sudah sampai semester 10 tapi tak kunjung wisuda.

Sang ibu membuat pernyataan pernah memeriksakan Novia Widyasari ke Rumah Sakit Jiwa untuk mengurangi depresi dan rutin meminum obat. Karena depresi yang memuncak tersebutlah tanpa sepengetahuan ibunya memutuskan untuk bunuh diri.

Novia Widyasari mengakhiri hidupnya dengan meminum obat kimia berbahaya. Di mana sebelumnya, sudah pernah dilakukan beberapa kali percobaan bunuh diri tapi diketahui oleh ibunya.

Baca Juga: Randy Bagus Ditangkap, Begini Kisah Citanya dengan Novia Widyasari yang Berakhir 2 Kali Aborsi dan Bunuh Diri

Terakhir, sang ibu menuliskan jika putri semata wayangnya juga depresi karena hubungan asmaranya dengan sang kekasih Randy Bagus berakhir. Surat ditutup dengan pernyataan jika permintaan itu dibuat tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain.