MAGELANG, harianmerapi.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menargetkan sebanyak 1.500 startup (rintisan usaha) tumbuh pada tahun 2024.
Program ini sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Kota Magelang.
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan setidaknya setiap RT tumbuh 1 atau 2 startup yang betul-betul berpotensi dan berkembang.
Dokter Aziz tidak ingin program andalannya ini terealisasi hanya di awal saja.
Baca Juga: CIMB Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 3,2 Triliun pada Sembilan Bulan Pertama 2021
"Tiap RT minimal ada 1-2 startup baru, maka akan tumbuh menjadi 2.000-an," kata dia, Rabu (27/10/2021).
Dia mengatakan agar realisasi tidak hanya awal, maka perlu pengembangan yang konsisten dan berkelanjutan.
Menurutnya, sejauh ini perkembangan startup Kota Magelang masih tertinggal dengan daerah-daerah lainnya.
Hal ini juga mempengaruhi banyaknya pengangguran usia produktif masyarakat Kota Magelang.
"Dengan tumbuhnya startup baru, otomatis ada perusahaan rintisan yang menciptakan lapangan pekerjaan baru, sehingga akan mengurangi angka pengangguran," sebut Dokter Aziz.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Handini Rahayu mengatakan untuk mencapai target, pembinaan startup akan terus dilakukan antar-organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholders lainnya.
"Awalan dari startup ini adalah pelatihan, pendekatan, pendampingan, dan kemudahan dalam akses-aksesnya. Jadi, startup ini tidak hanya ditangani Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) saja, tetapi ada dari DP4KB, Disporapar, dan dikembangkan oleh Disperindag. Semua harus seiring sejalan," kata dia.*