nasional

Vaksin Malaria RTS,S Perlu Diuji Klinis Untuk Mengetanui Efektivitasnya di Indonesia

Kamis, 14 Oktober 2021 | 13:16 WIB
ilustrasi (Wikimedia Commons)

 

JAKARTA, harianmerapi.com - Vaksin RTS,S merupakan vaksin malaria pertama di dunia yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO).


Namun untuk mengetahui efektivitasnya di Indonesia, masih perlu dilakukan uji klinis. Hal itu disampaikan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Rintis Noviyanti dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (14/10/2021)


"Untuk di Indonesia, bagus juga kalau dilakukan uji klinisnya. Lingkungan atau kondisi Indonesia berbeda dengan di Afrika yang didominasi oleh malaria falciparum," kata Rintis yang merupakan peneliti di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman BRIN.

Baca Juga: Kasus Korupsi Bupati Banjarnegara, KPK Periksa 2 Orang Saksi

Rintis menuturkan lingkungan dan keragaman genetik manusia juga menentukan efektivitas vaksinasi.

 

Vaksin RTS,S dikhususkan untuk mencegah infeksi Plasmodium falciparum. Sedangkan di Indonesia ada lima jenis Plasmodium atau parasit penyebab malaria. Oleh karenanya, Rintis menuturkan mungkin dampak penggunaan vaksin RTS,S di Indonesia akan berbeda dengan di Afrika.

Rintis mengatakan vaksin bermanfaat untuk mengurangi angka kesakitan dan pada gilirannya mengurangi angka kematian. Vaksin RTS,S tentunya dapat membantu program percepatan eliminasi malaria.

Baca Juga: Integrasi NIK-NPWP, Pemerintah Harus Jamin Keamanan Data Masyarakat

Lebih lanjut ia menuturkan efektivitas vaksin RTS,S atau Mosquirix hanya sekitar 30 persen di negara yang diuji coba, yakni Ghana, Kenya, Malawi.

"Belum tahu nanti bagaimana efektivitasnya di Indonesia," ujarnya.

Menurut dia, lebih besar efikasi vaksin, maka dampaknya akan lebih baik, yang mana idealnya di atas 70 persen. Meskipun demikian, keberadaan vaksin RTS,S sudah sangat membantu menyelamatkan anak-anak dari malaria berat.

Baca Juga: Dukung Gerakan Diversifikasi Pangan, Beras Diganti Singkong

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB