HARIAN MERAPI - Mengenal Kota Mungkid Ibukota Kabupten Magelang 5, keris Kyai Simalodra masih memiliki kekuatan gaib.
H. Chabib Sudarmadi mengutip bisikan ghaib dari KRT Danoeningrat yang diterimanya ketika menayuh keris pusaka tersebut. Usai ditayuh, keris pusaka Kyai Simalodra diserahkan kepada Drs. Wiennahto dan disimpannya.
Ketika Drs. Wienahto dilantik menjadi Bupati Tegal tahun 1989, keris tersebut dibawanya ke Tegal.
Dan ketika pak Wiennahto wafat karena sakit pada tahun 1991, oleh keluarganya keris Kyai Singalodra diserahkan kepada Drs. Al. Sulistyo, yang pernah menjabat sebagai Pj. Bupati Magelang karena wafatnya Drh. Soepardi pada tanggal 16
Agustus 1983.
Untuk beberapa tahun keris pusaka tersebut disimpan dan dirawat Drs. Al. Sulistyo.
Ketika beliau wafat beberapa tahun yang lalu, oleh keluarganya keris pusaka Kyai Simalodra dikembalikan kepada H. Chabib Sudarmadi yang dulu ‘menayuh’ (mengambil).
Pengembalian keris pusaka tersebut oleh Agung, putra pak Al. Sulistyo, pada awal tahun 2017.
Untuk sementara, keris pusaka Kyai Simalodra yang merupakan tetunggul Kabupaten Magelang ini kini disimpan dan dirawat oleh H. Chabib Sudarmadi, sesepuh Padepokan Makukuhan di Magelang.
Menurut penjelasan H. Chabib Sudarmadi, keris pusaka Kyai Simalodra tidak mau diberi ‘sandhangan’ yaitu warangka (sarung keris) dan deder (tangkai keris) serta pernik-pernik hiasan lainnya.
Sehingga bilah keris pusaka tersebut disimpan di sebuah kotak kayu.
Karena khodamnya masih ada, keris pusaka itu masih memiliki kekuatan gaib yang bisa dilihat nyata. Keris Kyai Simalodra dapat berdiri tegak dengan pesi (bagian tangkai keris) sebagai tumpuannya dan ujungnya di atas.
H. Chabib Sudarmadi berkeinginan untuk menyerahkan keris pusaka Kyai Simalodra kepada Pemerintah Kabupaten Magelang.