Pertama, konsep talent full untuk guru. Semua guru yang boleh mengajar akan masuk ke dalam suatu database yang bisa diakses oleh semua sekolah di Indonesia, yaitu marketplace guru.
Pilar kedua, pola perekrutan yang semula dari pusat akan diubah menjadi real time perekrutan secara langsung oleh sekolah yang membutuhkan. Artinya, pengadaan guru ASN bisa sewaktu-waktu tanpa harus menunggu pembukaan formasi dari pusat.
Pilar ketiga, mengubah sistem intensif yang memungkinkan sekolah-sekolah yang kurang diminati tetap bisa terisi dengan adanya intensif.
Menteri Nadiem menjelaskan lagi, bahwa marketplace guru adalah suatu database yang nantinya akan didukung secara teknologi.
Marketplace Guru memungkinkan semua sekolah bisa mengakses, dan memilih sendiri guru yang dibutuhkan.
Adapun guru yang bisa masuk dalam database atau Marketplace Guru adalah guru-guru honorer yang sudah lulus seleksi untuk menjadi calon guru ASN.
Artinya, guru tersebut sudah lulus seleksi namun baru masuk ke dalam database marketplace.
Kemudian, lulusan PPG prajabatan atau guru-guru baru yang sudah lulus PPG akan masuk ke dalam marketplace terintegrasi.
Baca Juga: Tim Taekwondo UKDW Yogyakarta Kembali Raih Prestasi, Sabet 7 Medali di Bupati Sleman Cup 2023
Dan, semua guru honorer yang lulus seleksi dan lulusan PPG prajabatan ini bisa mendaftarkan diri dalam marketplace guru.
"Karena kriterianya sudah ketat, semua guru atau calon guru yang masuk ke dalam marketplace guru ini sudah berhak untuk mengajar di sekolah-sekolah," kata Nadiem.
Dengan begitu, calon guru akan lebih fleksibel mendaftar dan memilih lokasi mengajar tanpa harus menunggu lagi proses perekrutan secara terpusat.
Dengan cara tersebut pengadaan guru bisa secara real time mengikuti kebutuhan masing-masing sekolah di daerah.(*)