HARIAN MERAPI - Saat ini netizen ramai membicarakan Marketplace Guru yang diwacanakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.
Marketplace Guru mulai jadi perhatian luas setelah Menteri Nadiem memaparkannya dalam sidang Komisi X DPR RI, pekan ini.
Menteri Nadiem menyampaikan, Marketplace Guru akan jadi solusi pemenuhan tenaga kependidikan, baik ASN dan PPPK, sekaligus mengatasi terus bertambahnya guru honorer.
Baca Juga: AVC Challenge Cup 2023. Berikut daftar skuad Merah Putih, ada Yolla Yuliana lho!
Dalam sidang tersebut, Menteri Nadiem mengungkapkan ada tiga alasan mengapa permasalahan guru honorer selalu ada.
Pertama, guru adalah pekerja di sekolah-sekolah yang kapan saja bisa pindah, berhenti, pensiun, atau meninggal sewaktu-waktu.
Karena kondisi tersebut, sekolah tidak bisa serta-merta mengganti karena harus menunggu rekrutmen guru ASN secara terpusat. Karenanya, mengambil guru honorer menjadi pilihan.
Alasan kedua, perekrutan guru selama ini dilakukan dari pusat karena adanya kekhawatiran jumlah dan kompetensi guru tidak sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Dikirim hingga mancanegara, Bupati Sleman apresiasi hasil olahan warga Margoluwih. Ini dia produknya
Karena perekrutan tersebut dilakukan oleh pusat, maka terjadi siklus-siklus yang tidak sinkron dengan masing-masing sekolah.
Adapun alasan ketiga, Pemda tidak mengajukan formasi guru ASN yang sesuai dengan kebutuhan yang sesuai data dari pusat.
Menurut Menteri Nadiem, ketiga permasalahan itu mendorong pemerintah pusat untuk mencari solusi permanen.
Dan, muncullah gagasan tentang Marketplace Guru yang rencananya akan diterapkan pada tahun 2024.
Menteri Nadiem menjelaskan, ada tiga pilar utama dalam konsep Marketplace Guru tersebut.