nasional

Sekalipun pelaku sudah tewas, Muhammadiyah dorong polisi tetap ungkap motif penembakan di Kantor MUI

Selasa, 2 Mei 2023 | 20:55 WIB
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti. ( ANTARA/HO-Muhammadiyah)

HARIAN MERAPI - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendorong polisi untuk tetap mengungkap motif penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), kendati pelaku telah meninggal dunia

"Saya sangat prihatin dengan kasus penembakan di Kantor MUI. Itu sebuah tindakan yang keterlaluan. Polisi hendaknya tetap berusaha mengungkap pelaku dan motifnya," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Sebelumnya, penembakan terjadi sekitar pukul 11.24 WIB yang menyebabkan kaca kantor MUI pecah. Pelaku yang menggunakan airsoft gun itu juga melukai satu staf resepsionis dan petugas keamanan kantor MUI.

Baca Juga: Sekolah Penerbang TNI AU Wisuda 35 Penerbang, 3 Orang Terpilih Jadi Lulusan Terbaik

Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pelaku penembakan di Kantor Pusat MUI di Jakarta, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60) asal Lampung.

Jenazah pelaku telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi. Adapun, pelaku kedapatan membawa obat-obatan.

Mu'ti mendoakan agar kedua korban dapat pulih secepatnya seperti sediakala. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh provokasi yang bisa menimbulkan kepanikan publik.

Baca Juga: Misteri Dataran Tinggi Dieng Plateau Jawa Tengah, dari kisah Kiai Kolodete hingga candi abad 7 Masehi

"Masyarakat, khususnya umat Islam, hendaknya tetap tenang, tidak terpengaruh provokasi yang bisa menimbulkan kepanikan publik, dan menyerahkan proses selanjutnya kepada aparatur keamanan," kata dia.

Sementara itu, Mantan Ketua Umum MUI Din Syamsuddin mengaku prihatin atas insiden tersebut. Apalagi penembakan terjadi di saat umat Islam masih dalam euforia Idul Fitri.

Ia menduga pelaku telah terpapar Islamofobia. Pasalnya, kata dia, tindakan yang menyasar kantor lembaga seperti MUI akan mudah dipahami sebagai bermotif kebencian terhadap MUI atau Islam.

Baca Juga: Kebakaran di lereng Gunung Sindoro Temanggung hanguskan rumah petani dan alat pertanian, ini kerugiannya

"Maka jelas Islamofobia itu ada dan nyata," katanya.

Senada dengan Mu'ti, Din juga mendorong umat Islam agar tenang dan jangan terpancing. Ia berspekulasi bahwa kejadian tersebut merupakan bagian dari upaya provokasi agar umat Islam bereaksi dengan membalas dendam.

"Lebih baik diam sambil mencermati apa ujung dari peristiwa itu. Maka kepada Polri harus mampu menangkap pelakunya dan mengungkap siapa dalang yang bermain di balik layar," kata dia.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB