nasional

AP Hasanuddin, ASN BRIN yang bikin gaduh bakal disidang di majelis etik ASN

Selasa, 25 April 2023 | 12:30 WIB
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko (. ANTARA/HO-BRIN)



HARIAN MERAPI - ASN BRIN yang bikin gaduh, AP Hasanuddin, bakal menghadapi sidang etik ASN.


Ini terkait dengan pernyataannya di media sosial yang mengancam membunuh warga Muhammadiyah terkait perbedaan penentuan 1 Syawal.


Berakaitan kasus itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan telah melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar dari periset astronomi BRIN yang meresahkan masyarakat.

Baca Juga: Jangan konsumi tempe berlebihan, ini alasannya menurut ahli gizi

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko membenarkan bahwa AP Hasanuddin adalah aparatur sipil negara atau ASN yang bekerja di lingkungan BRIN.

"Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.


Handoko menjelaskan meski AP Hasanuddin telah membuat surat permintaan maaf atas komentar viral di media sosial, BRIN tetap akan memproses kasus ini dengan menggelar sidang Majelis Etik ASN yang diagendakan pada Rabu (26/4).

Setelahnya, sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.

Baca Juga: Kenalkan Tari Badui sedini mungkin, regenerasi kesenian religi ini diharapkan tak terhenti

"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan,” kata Handoko.

Lebih lanjut, dia mengimbau kepada para periset BRIN untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial dan mengedepankan nilai yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

Dalam komentar yang viral pada media sosial tersebut, AP Hasanuddin meluapkan kemarahannya kepada Muhammadiyah atas penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah pada 21 April 2023.

 Baca Juga: Festival balon udara kembali digelar di Kabupaten Wonosobo untuk memeriahkan liburan Lebaran, ini jadwalnya

Dia menyebut organisasi masyarakat itu telah disusupi oleh Hizbut Tahrir dan mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah.

Bahkan, Hasanuddin mengaku tidak takut bila komentarnya itu dilaporkan dan siap dipenjara terkait ancaman pasal pembunuhan.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB