sleman

Ngaji UMKM di Sendangmulyo Minggir hadirkan pemateri Founder G2R Tetrapreneur maupun Bahana UMKM Bergerak dan Dinas Pertanian

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:40 WIB
Foto bersama sebagian peserta dan pemateri Ngaji UMKM di Sendangmulyo Minggir. ( Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Kegiatan bertajuk Ngaji UMKM yang diprakarsai Bahana UMKM Bergerak terus bergulir dari satu kalurahan ke kalurahan lain di Sleman.

Belum lama, Ngaji UMKM dilaksanakan di kantor Pemkal Ambarketawang Gamping dengan pamteri, Sugiyanto (Bahana UMKM Bergerak), Tri Subiyanto (Kamar Enterpreuner) dan Iskandar (Wirausahawan).

Sedangkan Ngaji UMKM Edisi ke-15 (#15) digelar di kantor Pemkal Sendangmulyo Minggir, Rabu (17/12/2025), dengan pemateri Rika Fatimah PI ST MSc PhD (Founder, Konseptor dan tenaga ahli Global Gotong Royong-G2R Tetrapreneur).

Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Yogyakarta musnahkan barang bukti tembakau sintetis

Pemateri lainnya, Ari Susilowati AMd (Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman) serta Tetra Budiarto (Founder Bahana UMKM Bergerak). Sedangkan MC Ngaji UMKM#15, Winarto Hadi.

Rika Fatimah yang juga Dosen Senior Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM memaparkan materi dengan tema, “Keaslian Visioner G2R Tetrapreneur untuk Berjamaahnya Pergerakan UMKM Indonesia.”

Menurutnya, integrasi nilai gotong royong yang ada dengan model Tetrapreneur diharapkan mengangkat kemandirian dan kewibawaan produk-produk asal desa/kalurahan menjadi ikon-ikon dunia.

Pada 2018 silam, sebutnya, G2R Tetrapreneur telah dilaksanakan di Wukirsari dan Girirejo sebagai Kalurahan/Desa Pelopor. Seiring perjalanan waktu, G2R Tetrapreneur diselenggarakan di berbagai kalurahan termasuk Sendangmulyo.

Baca Juga: Bapanas dan Bulog DIY salurkan bantuan Ppangan di Bantul dan Sleman

Sebagian Kalurahan yang berada dalam naungan program G2R Tetrapreneur melalui Dana Keistimewaan (Danais) DIY. Jadi, Danais DIY tak hanya dimanfaatkan dalam aspek budaya dan pelestarian heritage.

“Sebagai contoh, G2R Tetrapreneur yang sudah dijalankan di sebagian Kalurahan di DIY merupakan inovasi budaya dalam aspek ekonomi, yaitu ekonomi yang bergotong royong,” terangnya.

Sedangkan Ari Susilowati memaparkan materi dengan tema, Pengurangan Food Waste untuk Ketahanan Pangan. Wujud atau bentuk food waste, misalnya makanan tak lolos sortir serta dibuang setelah tanggal kedaluwarsa.

Baca Juga: Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

“Ada pula makanan masih layak dimakan tapi seringkali tak dihabiskan atau merupakan sisa seteleh dimasak lalu dibuang. Maka, perlu ada kiat atau cara sederhana untuk mengurangi food waste,” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini