HARIAN MERAPI - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan dirinya tidak mempermasalahkan hujatan saat memanggul beras.
Sebab menurutnya, yang terpenting bantuan pangan segera sampai kepada korban bencana serta meringankan beban masyarakat terdampak.
"Apa saja mau ngatain saya enggak ada masalah, saya maafkan. Tapi bantulah saudara-saudara kita yang ada di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara," kata Zulhas dalam kegiatan Bisnis Indonesia Group Conference, di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Dia menyampaikan hal itu, menanggapi dirinya yang menjadi perbincangan di media sosial ketika memanggul beras saat kunjungan di lokasi bencana banjir Sumatera Barat pada 30 November 2025. Video aksi panggul beras diunggah di akun instagram pribadinya, aksi itu pun menjadi sorotan publik.
Atas hal itu, ia mengajak seluruh pihak menahan emosi dan kritik berlebihan serta lebih memilih bergotong royong membantu saudara-saudara terdampak bencana alam yang tengah menghadapi masa sulit bersama.
Baca Juga: Sebanyak 49 kabupaten/kota yang tak perbaiki pengelolaan sampah akan diberikan sanksi berat oleh KLH
Ia menekankan sekecil apa pun bantuan sangat berarti, karena satu rupiah maupun satu karung beras bisa membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang kehilangan sumber penghidupan akibat bencana alam.
"Yang paling penting saya mengajak Bapak-Ibu ayo, kita jangan marah-marah, jangan cuma emosi. Mari kita bantu saudara-saudara kita yang ada di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Satu rupiah pun penting bagi mereka, satu karung beras pun penting. Mudah-mudahan itu bisa meringankan beban mereka," katanya seperti dilansir Antara.
Bahkan Zulhas mengaku akibat video aksi memanggul beras tersebut, dirinya justru menjadi candaan warga yang ditemuinya ketika sedang berolahraga di wilayah Jakarta.
"Saya lagi jalan kemarin olahraga di Jalan Sudirman. Ada yang lirik-lirik tapi enggak ngomong gitu ya. "Wah Pak Zul." Ada yang gitu. Ada ibu-ibu dua. "Pak Zul, berasnya mana? Enggak gotong beras?" katanya. Ini saya bilang "Saya lagi olahraga karena kecapean gotong beras", ketawa semua," ujar Zulhas lagi.
Baca Juga: Malam ini Indonesia akan hadapi Filipina, Indra Sjafri mengaku sudah kantongi kekuatan sang rival
Ia mengaku kebiasaan berbagi telah diajarkan sejak kecil oleh orang tuanya almarhumah sang ibu serta nilai keislaman yang menekankan pentingnya memberi dalam kondisi senang maupun susah.
Menurut Zulhas ajaran itu terus ia praktikkan hingga kini dengan menjadikan memberi sebagai kebiasaan harian tanpa menghitung jumlah, karena baginya keikhlasan jauh lebih penting dari penilaian publik.
"Jadi saya diperintah ibu saya almarhumah. Tiap hari harus memberikan bantuan. Karena dalam Islam itu ayatnya jelas. Orang baik itu, kata guru ngaji saya, Al Quran, itu orang yang berguna dan memberi dia senang ataupun susah," ujarnya pula.
Ia mengaku pernah dihujat karena kebiasaan berbagi, namun memilih memaafkan semua kritik karena keyakinannya bahwa membantu sesama adalah bentuk ibadah dan tanggung jawab moral sebagai manusia.