Beberapa klaster kebencanaan dan pos lapangan di lokasi terdampak juga telah dibangun.
Beberapa dapur umum juga telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan permakanan warga terdampak maupun tim SAR yang bertugas dan pos kesehatan turut dihadirkan untuk memberikan pelayanan secara gratis.
Pembangunan Hunian Sementara oleh BNPB
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, menyatakan bahwa proses relokasi dilakukan atas kerja sama BNPB dengan Pemda.
Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Longsor Cilacap Bertambah Jadi 13 Orang
“Korban-korban nanti akan direlokasi, untuk Pemda menyiapkan lahannya, BNPB menyiapkan huntaranya atau hunian sementara,” kata Bergas dalam konferensi pers di Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu, 15 November 2025.
“Jadi, hunian sementara itu nanti bisa dipakai tinggal kurang lebih selama 2 tahun, kemudian di tahun pertama, pihak Pemkab Cilacap bisa mengajukan ke BNPB huntap atau hunian tetap. Huniannya besar dan sangat-sangat manusiawi,” lanjutnya.
Bergas menjelaskan untuk para korban nantinya akan mendapatkan hunian seperti rumah tumbuh.
Evakuasi Pencarian Korban Kerahkan Alat Berat dan Anjing Pelacak
Baca Juga: Barantin dan Satgas Cs-137 Musnahkan 5,7 Ton Udang Terkontaminasi Cesium
Hingga Minggu, 16 November 2025 atau hari ke-4 pencarian korban hilang, sebanyak 22 unit alat berat dan 1.001 personel gabungan telah diturunkan.
6 ambulance juga didatangkan dari berbagai instansi dan organisasi untuk mengantar jenazah ke RSUD Majenang dan rumah duka.
Dalam proses evakuasi korban yang masih tertimbun, 9 anjing pelacak juga dikerahkan untuk mencari 12 orang lainnya.
Baca Juga: Bansos Dihentikan Sementara, 7.001 Penerima Manfaat PKH di DIY Terindikasi Terlibat Judol
Operasi pencarian pada hari ke-4 dihentikan pukul 17.00 WIB dengan korban yang ditemukan bertambah 2 orang dalam kondisi meninggal dunia.