HARIAN MERAPI - Israel masih saja melanggar kesepakatan gencata senjata di Gaza.
PBB menyebut Israel masih membatasi bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, meski telah menyepakati gencatan senjata.
PBB pada Senin mengatakan bahwa Israel masih terus membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, meski gencatan senjata telah berlaku sebulan.
Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan dalam konferensi pers bahwa "satu bulan setelah gencatan senjata, upaya untuk meningkatkan bantuan masih terhambat oleh birokrasi".
Selain itu, ujar Haq, Israel masih berlakukan larangan terhadap mitra kemanusiaan utama, dan membuka hanya sedikit penyeberangan dan rute bantuan, serta masih berlanjutnya ketidakamanan meskipun ada gencatan senjata.
Menurut Haq, timnya masih harus mengkoordinasikan terlebih dahulu untuk setiap pergerakan dengan otoritas Israel di beberapa wilayah.
"Israel hanya memfasilitasi hanya dua dari delapan upaya bantuan secara keseluruhan dan "empat di antaranya terhambat di lapangan — termasuk satu yang tertunda selama 10 jam sebelum tim akhirnya mendapat lampu hijau untuk bergerak."
Baca Juga: Wujudkan Semangat Asta Cita Untuk Pemerataan Ekonomi, BRI Berdayakan 4.909 Desa BRILiaN
Haq mengatakan PBB dan mitranya "memanfaatkan setiap peluang untuk memperluas operasi" meskipun tantangan terus berlanjut.
Ketika ditanya tentang hambatan dalam membuka lebih banyak penyeberangan perbatasan, ia mengatakan hambatannya terletak pada Israel.
"Ya, hambatannya ada di pihak Israel. Kami sudah meminta dan berusaha berkoordinasi dengan mereka untuk membuka lebih banyak penyeberangan, tetapi mereka masih belum melakukannya," ujarnya.
Baca Juga: Tercecer di Klasemen Liga Italia dan Liga Champions, Atalanta Depak Ivan Juric
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 69.000 orang dan melukai lebih dari 170.600 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.*