HARIAN MERAPI - Kabupaten Temanggung memperingati Hari Ulang Tahun ke-191, Senin (10/11) hari ini.
Rangkaian peringatan digelar di antaranya prosesi Kirab Boyong Menoreh yang dihelat Minggu (9/11) dan penggantian songsong makam mantan Bupati Temanggung pada malamnya.
Pada kirab Boyong Menoreh, merupakan tradisi napak tilas. Perjalanan perpindahan ibu kota dari Parakan sebagai Ibukota Kadipaten Menoreh menuju ke Temanggung ibu kota Kabupaten Temanggung saat ini.
Baca Juga: Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Harus Diiringi Transisi Menuju Ekonomi Sirkular
Sekedar mengingat Bupati Raden Ngabehi Aria Djojonegoro lewat resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 4 Tanggal 10 November 1834, memindahkan ibu kota Menoreh dari Parakan yang kemudian diberi nama Kabupaten Temanggung.
Hujan deras yang mengguyur tidak menyurutkan prosesi yang dipimpin Bupati Temanggung, Agus Setyawan. Prosesi kirab Boyong Menoreh dimulai dengan penyerahan pataka di Halaman Masjid Jetis, Parakan. Dilanjutkan jalan kaki sejauh 3 kilo meter menuju eks Gedung Kawedanan dan kemudian menuju ke Temanggung.
Di Kawasan Pandean Temanggung, rombongan disambut 1.000 penari tradisional seperti Jaran Kepang, Topeng Ireng, hingga Soreng, yang kemudian menari bersama.
Baca Juga: KPK Dalami Cara Sekda Ponorogo Pertahankan Jabatan hingga 13 Tahun
Dilanjutkan mengelilingi Alun-alun dengan disambut hadroh dan berakhir di Pendopo Pengayoman sebagai tempat penyimpanan pataka atau panji Kabupaten Temanggung.
Agus Setyawan berharap datangnya hujan ini menjadi tanda berkah dan kemakmuran bagi masyarakat Kabupaten Temanggung.
“Mari kita bergandengan tangan untuk bersama-sama menjadikan jejak sejarah menjadi sebuah refleksi semangat dalam menyongsong Kabupaten Temanggung yang lebih baik di masa mendatang,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Sampaikan Taklimat di Hambalang, Ingatkan Kader Gerindra Berbuat Terbaik untuk Bangsa
Dia mengatakan masih banyak pekerjaan untuk memajukan Kabupaten Temanggung dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Pekerjaan itu harus dikerjakan bersama dengan bergotong royong dan penuhi sinergitas.
"Temanggung adalah milik bersama, peningkatan kesejahteraan harus bersama," ujarnya sembari berharap momen Hari Ulang Tahun Temanggung ke-191 untuk mengingat spirit perjuangan para pendahulu untuk meningkatkan derajat kemanusiaan dan peningkatan kesejahteraan bersama. *