“Seluruh kejadian sudah kami tindaklanjuti dengan peninjauan lapangan, pendataan, dan koordinasi lintas sektor. Saat ini sebagian besar lokasi sudah dapat diakses kembali, meski kerja bakti lanjutan masih dilakukan,” kata Budi.
Baca Juga: Cekcok berujung penusukan di Parangtritis
Terkait dengan kejadian tersebut, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi mengingat prakiraan BMKG masih menunjukkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Cilacap dan sekitarnya.
“Kami terus mengingatkan masyarakat di daerah rawan agar tidak beraktivitas di sekitar tebing dan bantaran sungai ketika hujan deras berlangsung,” katanya.
Sementara di Kabupaten Banyumas, hujan deras yang terjadi pada Sabtu (8/11) sore, dilaporkan merobohkan bangunan Mushalla Baitul Maqdis, Desa Sudagaran RT 03 RW 03, Kecamatan Banyumas.
Kepala Dusun 3 Desa Sudagaran Adi menduga robohnya mushalla berukuran 4x7 meter itu disebabkan oleh kondisi fondasi yang tergerus aliran Sungai Kaligawe di belakang bangunan.
Sebelum bangunan tersebut roboh, pohon cangkring yang berada di sebelah mushalla terlebih dulu hanyut terbawa arus sungai yang sangat deras.
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai kisaran Rp100 juta.(*)