HARIAN MERAPI - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dr Sukamta menyoroti program makam bergizi gratis (MBG) yang telah berjalan setahun. Menurutnya, untuk menjamin kualitas, BPOM perlu dilibatkan dalam program MBG.
Dengan melibatkan BPOM, agar bisa melakukan pengawasan, mulai dari bahan pangan, proses memasak, hingga penyuluhan kepada penyedia makanan. Sehingga diharapkan agar tata kelola MBG semakin baik lagi.
"Meski masih ada kekurangan dalam pelaksanaan MBG, tapi kemampuan organisasi Indonesia dalam menyediakan 40 juta porsi makanan setiap patut diapresiasi," ujar Sukamta, Kamis (30/10/2025) lalu.
Baca Juga: BGN Belum Putuskan Nasib SPPG Giyanti Temanggung, Masih Tetap Belum Operasi
Anggota Fraksi PKS DPR RI dari Dapil DIY ini menyebut karena memang pekerjaan masif, pasti ada error, tapi harus selalu ada evaluasi dan proses perbaikan. Kalau ada yang tidak perform dalam satu bulan itu dilakukan evaluasi.
Ia juga mengkhawatirkan program MBG ini akan terganggu maraknya praktik judi online (judol).
Judol menjadi ancaman serius karena perputaran uang mencapai Rp 1.200 triliun atau setara dengan sepertiga APBN.
Angka fantastis yang setara dengan sepertiga APBN ini dinilainya dapat menggerogoti dan mengganggu keberhasilan program ekonomi kerakyatan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau peredaran uang di masyarakat digerogoti oleh judi online yang lari ke luar negeri, ini akan mengganggu kesuksesan program Pak Prabowo," tegas Sukamta.
Ia menyoroti laporan PPATK yang menemukan ribuan penerima bantuan sosial (bansos) di DIY turut terjerat judol.
Lebih lanjut dikatakan, ini adalah situasi dilematis namun harus menjadi pembelajaran.
"Di satu sisi kasihan, tapi di sisi lain ini harus menjadi evaluasi agar bantuan pemerintah digunakan secara bijak. Perlu ada efek jera," katanya.
Baca Juga: Pelajar asal Magelang meninggal akibat kecelakaan tunggal di Jalan Tempel -Turi Sleman