internasional

15 jenazah warga Palestina diserahkan Israel ke Kemenkes Gaza, ini tanda-tanda penyiksaannya

Senin, 20 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina membawa alat makan saat mengikuti aksi long march saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/7/2025) (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)



HARIAN MERAPI - Banyak warga sipil tewas akibat serangan membabi buta Israel di Gaza.


Belakangan tercapai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel, termasuk di dalamnya pertukaran sandera.


Kementerian Kesehatan Gaza, Minggu (19/10) mengumumkan telah menerima 15 jenazah warga Palestina dari Israel melalui tim Palang Merah. Ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang tengah berlangsung.

Baca Juga: Lisa Mariana Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil

Dalam pernyataannya, kementerian menyebutkan bahwa tim medis tengah menangani jenazah tersebut sesuai dengan protokol forensik dan medis yang berlaku, termasuk pemeriksaan, pendokumentasian, serta proses identifikasi sebelum dikembalikan kepada keluarga masing-masing.

“Beberapa jenazah menunjukkan tanda-tanda kekerasan, pemukulan, dengan tangan terikat dan mata tertutup,” demikian keterangan Kementerian Kesehatan Gaza.

Dengan penyerahan terbaru ini, jumlah total jenazah yang telah dikembalikan oleh Israel sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober mencapai 150 orang.

Kementerian juga menyampaikan bahwa sejauh ini sebanyak 25 korban telah berhasil diidentifikasi oleh keluarga melalui sistem daring yang dibuat untuk mencocokkan data jenazah dengan orang yang dilaporkan hilang.

Baca Juga: Calvin Verdonk Main Delapan Menit, Lille Bungkam Nantes 2-0

Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas dicapai pekan lalu, berdasarkan rencana bertahap yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Tahap pertama mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.

Rencana itu juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa kehadiran kelompok Hamas.

Sejak Oktober 2023, perang yang disebut Kementerian Kesehatan Gaza sebagai “genosida Israel” telah menewaskan hampir 68.200 orang dan melukai lebih dari 170.200 lainnya.*

 

Tags

Terkini