Pejabat senior Hamas, Taher Al Nounou dilaporkan telah menolak klaim bahwa mereka ikut menyusun rencana damai yang digagas Donald Trump.
“Kami bukan bagian dari negosiasi dari rencana Amerika saat ini,” kata Al Nounou sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Al Nounou bahkan menegaskan, pembebasan sandera hanya akan terjadi jika perang berakhir dan pendudukan Israel di Gaza dihentikan secara total.
“Senjata perlawanan sangat terikat dengan pembentukan negara Palestina,” tegasnya.
Baca Juga: Tahukah Anda meteor besar telah jatuh di Laut Jawa, begini penjelasan pakar astronomi BRIN
Meski begitu, Hamas dilaporkan telah menyatakan kesediaan untuk mempelajari rencana AS yang disebut sebagai upaya untuk melindungi hak dan kepentingan warga Palestina.
Hingga kini, publik menanti upaya perdamaian di Gaza yang akan mendapatkan napas damai, atau justru akan berjalan sulit di masa mendatang. *