HARIAN MERAPI - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Temanggung mencatat sampai pertengahan Agustus 2025 cakupan peserta keluarga berencana (KB) Aktif telah mencapai 47,85 persen dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 167 ribu.
Kepala DPPPAPPKB Kabupaten Temanggung Gema Artisti Wahyudi mengatakan target indikator kinerja program KB pada 2025 ditetapkan sebesar 46 persen dari PUS, maka itu capaian saat ini sudah melebihi target.
"Target sudah terlampaui di bulan Agustus. Namun kami masih akan terus meningkatkanya," kata Gema Artisti Wahyudi, Rabu (27/8).
Dia mengatakan itu disela pemantauan pelaksanaan Safari KB di RS Ngesti Waluyo. Pada kegiatan itu sekitar 302 peserta mendaftar. Pelayanan meliputi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), yaitu meliputi IUD (spiral), implan (susuk), Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi, dan Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.
Disampaikan pencapaian target tidak lepas dari tingginya animo masyarakat dan kampanye yang dilakukan pihaknya dengan menggandeng sejumlah pihak, Pelaksanaan pemasangan alat kontrasepsi ini dilayani di puskesmas, rumah sakit dan klinik.
"Kami juga gelar bakti sosial berupa Safari KB seperti dengan RS Ngesti Waluyo dalam rangka HUT ke 70 rumah sakit yang diikuti sekitar 300 peserta, kemarin digelar safari KB saat TMMD, HUT Ikatan Bidan, dan lainnya," kata dia.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: 2026 Beli Gas LPG 3 Kg Pakai NIK
Dia menyampaikan apresiasi atas pelayanan Safari KB di RS Ngeti Waluyo, yang diikuti warga sekitar diantaranya warga Kecamatan Bulu Parakan, Kedu, dan Bansari. Antusias warga ini diantara lain dipengaruhi fasilitas layanan medis di rumah sakit yang baik sehingga akseptor sangat nyaman .
Direktur RS Ngesti Waluyo dr Mentono mengatakan Bhaki Sosial layanan Safari KB dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke 70 rumah sakit tersebut, Peserta yang mendaftar sebanyak 302 orang.
"Bhakti sosial sebagai agenda rutin, kali ini bekerja sama dengan pemerintah, untuk pelayanan KB," kata dokter bedah itu.
Baca Juga: Langkah Tanggap Darurat, BBWSBS Perkuat Tanggul dan Normalisasi Sungai di Tawangsari Sukoharjo
Disampaikan pelayanan itu sebagai dukungan pihaknya dalam pengendalian penduduk dan mencegah maupun penanganan stunting,
Harapannya dengan pelayanan itu masyarakat semakin sadar untuk hidup sehat dengan kondisi lebih baik terhindar stunting dan mengendalikan kesehatan.
Seorang peserta Deni Listiani (40) mengatakan ikut dalam pasang IUD setelah mendapat informasi dari perangkat desa. "Sudah lama saya ikut program KB, di sini saya bongkar pasang IUD," kata dia. *