internasional

Genosida di Gaza belum ada tanda-tanda berakhir, total korban warga sipil mencapai 61.827 orang

Minggu, 17 Agustus 2025 | 08:30 WIB
Ilustrasi Jalur Gaza yang perlu segera proses rekonstruksi. ( ANTARA/foto-Anadolu)



HARIAN MERAPI - Kekejaman tentara Israel di Jalur Gaza menjadi-jadi. Mereka terus membunuhi warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan.


Sejak 7 Oktober 2023, tentara Israel telah membunuh 61.827 warga tak berdosa di Jalur Gaza, terutama anak-anak dan perempuan.


Hingga saat ini belum ada tanda-tanda genosida akan berakhir. Dunia hanya bisa mengecam tanpa bisa berbuat banyak, karena khawatir dengan sekutu Israel, AS.

Baca Juga: Ciri khas Batik Pesisiran Pantai Utara Jawa, motif menjadi simbol akulturasi budaya Indonesia dengan budaya asing


Menurut berbagai sumber medis di Gaza, mayoritas dari para korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak sedangkan jumlah korban luka-luka juga meningkat menjadi 155.275 orang.

Sejak Israel secara sepihak mengakhiri perjanjian gencatan senjata Gaza dan melanjutkan agresinya di Jalur Gaza pada 18 Maret, pihaknya telah menewaskan 10.300 orang dan melukai 43.234 lainnya.

Dalam 24 jam terakhir, 54 warga Palestina terbunuh, termasuk empat di antaranya ditemukan di reruntuhan dan 831 korban luka dirawat di rumah sakit di Gaza.

Dari jumlah tersebut, 17 korban tewas dan 250 korban luka merupakan pencari bantuan, sehingga masing-masing totalnya menjadi 1.898 dan 14.113 orang.

Baca Juga: Ramalan zodiak Capricorn berlaku sepekan mulai Minggu 17 Agustus 2025, yang Anda butuhkan hanyalah saran tentang cara memulai percakapan

Dalam 24 jam terakhir, seorang anak perempuan juga meninggal dunia akibat akibat kelaparan, sehingga jumlah keseluruhan warga Gaza yang meninggal karena kelaparan menjadi 240 orang, termasuk 107 anak.

Selain itu, sedikitnya 10.000 orang dinyatakan hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Perang genosida Zionis Israel itu juga mengakibatkan pengungsian paksa hampir dua juta orang di seluruh Jalur Gaza.

Baca Juga: Ramalan zodiak Libra berlaku sepekan mulai Minggu 17 Agustus 2025, memadukan dorongan kreatif dengan kesadaran akan hubungan

Sebagian besar pengungsi itu terpaksa mencari perlindungan ke Kota Rafah yang padat penduduk di selatan Gaza, dekat perbatasan dengan Mesir. Pengungsian ke Rafah ini tercatat sebagai eksodus massal terbesar Palestina sejak Nakba 1948.*

 

Halaman:

Tags

Terkini