HARIAN MERAPI - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta teramati terjadi 7 kali guguran lava ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter. Gunung Merapi masih pada level III siaga.
Demikian dilaporkan Suraji, petugas pengamat gunung Merapi, dari Badan Geologi ESDM, untuk Rabu - 23 Juli 2025, periode 00:00 - 06:00 WIB.
Dari pengamatan Visual, Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 25 meter dari puncak. Cuaca berawan, angin tenang ke arah timur.
Secara Klimatologi Cuaca berawan, angin tenang ke arah timur. Suhu udara sekitar 17.9°C. Kelembaban 88%. Tekanan udara 914.7 mmHg.
Pengamatan kegempaan terjadi
21 kali gempa Guguran dengan amplitudo 1-27 mm dan lama gempa 50.01-177.39 detik.
27 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 5-16 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 12.67-21.89 detik.
Selain itu 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 31 mm, dan lama gempa 14.36 detik dan 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-20 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 76.92-164.56 detik.
Badan tersebut tetap meminta warga waspada akan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Rekomendasi lain yakni agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. *