HARIAN MERAPI - Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) akan mengevaluasi proses rekrutmen, khususnya petugas haji daerah (PHD), karena masih ada petugas yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan fungsi.
"Yang menjadi sorotan adalah PHD. Kami masih menemukan mereka yang tidak bekerja secara profesional," ujar Wakil Kepala Badan Haji Dahnil Anzar Simanjuntak dilansir dari ANTARA di Jakarta, Rabu (11/6).
Berdasarkan pemantauannya, selama musim haji 2025 ada petugas haji daerah yang hanya sekadar nebeng haji. Mereka tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Jemaah Haji Asal Indonesia Merokok di Kamar Hotel, Alarm Bunyi Hebohkan Lantai 19 Hotel Arab Saudi
Temuan ini akan menjadi bahan evaluasi serius bagi BP Haji yang akan sepenuhnya mengelola penyelenggaraan haji pada tahun depan.
"Ini tentu harus menjadi bahan evaluasi serius," kata Dahnil.
Meski demikian, dia menekankan bahwa banyak pula petugas yang telah menjalankan tugas secara profesional dan bertanggung jawab.
Dahnil menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas haji yang telah bekerja keras selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini meskipun terdapat sejumlah catatan perbaikan yang menjadi perhatian.
Ia mengatakan bahwa petugas telah berupaya maksimal dalam melayani jemaah haji Indonesia yang jumlahnya terbesar di dunia.
"Kami mengapresiasi semua pihak, terutama petugas haji yang telah bekerja keras di lapangan. Walaupun masih banyak hal yang perlu dievaluasi, mereka tetap menjalankan tugas dalam kondisi terbatas," kata Dahnil.
Baca Juga: Bareskrim Kini Selidiki Dugaan Pidana Terkait Polemik Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Menurut dia, salah satu tantangan utama adalah ketimpangan antara jumlah petugas dan jemaah yang sangat besar. Hal ini berdampak pada distribusi pelayanan di lapangan.
"Jumlah jemaah kita sangat besar, sementara jumlah petugas terbatas. Ini menjadi tantangan nyata yang harus diatasi ke depan," ujarnya.
Ke depan, lanjut dia, proses seleksi dan pelatihan petugas akan diperketat demi menjamin kualitas layanan kepada jemaah. *