nasional

Rumah Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien di Desa Lampisang Aceh Besar dipugar Kemdikbud

Sabtu, 7 Juni 2025 | 20:30 WIB
Situs sejarah rumah Cut Nyak Dhien di Lampisang Aceh Besar (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

HARIAN MERAPI - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) belum lama ini melakukan pemugaran berupa penataan di situs bersejarah rumah Cut Nyak Dhien yang berada di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

"Kita juga terus melakukan pemugaran rumah Cut Nyak Dhien, kita harapkan ada ekosistem yang baik seperti kegiatan sejarah dan budaya," kata Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, di Banda Aceh, sebagaimana dilansir Antara.

Penataan tersebut dibutuhkan, lanjutnya, dalam rangka untuk menemukan kembali Indonesia, khususnya Aceh, sehingga memberikan nilai edukasi sejarah kepada generasi muda.

Baca Juga: Nasabah BRI Tetap Dapat Bertransaksi dengan Nyaman Melalui Layanan Digital Hingga Layanan Weekend Banking Saat Libur Idul Adha

"Tentu cerita-cerita itu sangat penting bagi masyarakat Indonesia dan khususnya generasi muda Aceh," ujar Fadli Zon.

Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal mengapresiasi upaya Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh yang telah memperkaya materi di rumah Cut Nyak Dhien.

"Sehingga, informasi tentang perjuangan Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar yang diperoleh masyarakat saat kunjungan semakin bertambah," ucapnya.

Aceh, lanjutnya, menyimpan banyak kisah bersejarah yang berharga, seperti rumah Cut Nyak Dhien.

Baca Juga: Salah Satu Rangkaian Wajib Berhaji, Ini Ibadah yang Dilakukan Jemaah Haji di Mina pada 10 Zulhijjah Usai Wukuf di Arafah

Meskipun suasana rumah Cut Nyak Dhien itu hanya sebuah replika, lanjut dia, tetapi rumah ini didirikan di atas tapak rumah aslinya,

karena rumah sebelumnya dibakar oleh Belanda akibat kemarahan mereka setelah mengetahui Teuku Umar hanya berpura-pura bekerja sama dengan Belanda.

Ia berharap para pegiat seni dan objek pemajuan kebudayaan lainnya juga ikut turun tangan untuk memperkaya ruang publik di area rumah Cut Nyak Dhien, supaya lebih hidup ke depannya.

"Begitu juga situs lainnya yang tersebar di seluruh Aceh. Kami masih membutuhkan dukungan kementerian untuk bekerja sama dalam upaya pelestariannya," kata Almuniza Kamal.

Baca Juga: Penerimaan ASN/PPPK 2025, Pemkab Sukoharjo Tunggu Informasi dari Pusat

Untuk diketahui pasca-dibakar Belanda, rumah Cut Nyak Dhien kemudian dibangun kembali sesuai bentuk aslinya pada 1981 guna menjadi tujuan wisata edukasi dan belajar sejarah.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB