nasional

4 Poin Penting soal Isu Grab-GoTo Merger versi Rhenald Kasali, dari Lapangan Kerja hingga Ekonomi RI

Kamis, 15 Mei 2025 | 17:18 WIB
Pengusaha sekaligus pengamat ekonomi, Rhenald Kasali. ( Instagram.com/@rhenald.kasali)

HARIAN MERAPI - Sebagian publik Tanah Air tengah ramai menyoroti perusahaan teknologi di Singapura, yang melakukan penggabungan atau merger dengan perusahaan teknologi asal Indonesia, GoTo.

Sebelumnya diketahui, Grab dan GoTo sama-sama dikenal publik sebagai platform layanan transportasi hingga pengiriman.

Kantor pusat perusahaan Grab bermarkas di Singapura, sementara GoTo adalah perusahaan asal Indonesia yang terbentuk dari penggabungan Gojek dan Tokopedia.

Baca Juga: Kasus korupsi LPEI, KPK panggil lima saksi. Berikut rinciannya

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer juga sempat menyoroti rumor merger Grab-GoTo.

Noel menilai, merger dua perusahaan itu berpotensi merugikan kepentingan nasional karena terdapat aliran dana ke luar negeri yang akan meningkat.

"Kalau Gojek menyerah ke Grab, itu bukan Indonesia lagi, tapi Singapura. Nanti uangnya dibawa ke luar, ke sana, tanpa regulasi kita," terang Noel dalam pernyataan resminya pada Rabu, 14 Mei 2025.

Senada dengan Wamenaker, pengusaha sekaligus pengamat ekonomi, Rhenald Kasali juga menyoroti terkait peran GoTo bagi kepentingan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Soal izin kafe resto VIP Bar Salatiga, warga merasa dibohongi. Ternyata berjualan minuman beralkohol

"Jangan lupa, GoTo ini menyangkut kepentingan banyak orang di Indonesia, karena marketnya lebih dari 200 juta orang, bahkan ada yang menyebut 270 juta, berarti kan hampir seluruh rakyat Indonesia ini," kata Rhenald sebagaimana dilansir dari YouTube Rhenald Kasali yang tayang pada Kamis, 15 Mei 2025.

"Sehingga kemudian, membangun digital ekosistem yang sangat luas, yang menyangkut sekitar 3,1 juta driver ojol terdaftar bersama dengan 20,1 juta pelaku usaha UMKM," sambungnya.

Rhenald menjelaskan, merger Grab-GoTo juga akan berdampak terhadap lapangan kerja dan ekonomi RI.

Baca Juga: Kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi, Roy Suryo penuhi undangan polisi

"Menyangkut kepentingan kebanggaan nasional, soal kepentingan data, soal lapangan kerja, dan jaring pengaman ekonomi nasional," terangnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB