yogyakarta

Tak semua jadi pedagang, warga perantau dari Tegal di Yogyakarta ada di banyak sektor pekerjaan

Minggu, 27 April 2025 | 17:55 WIB
Warga Tegal saat bertemu dalam acara halal bihalal Masyarakat Tegal di Jogja (Mastejo), di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Minggu, (27/4/2025) (Foto: Koko Triarko)

Dia mengungkapkan, Paguyuban Mastejo yang ada sejak tahun 2009 diharapkan bisa memberi manfaat. Tidak hanya sekadar silaturahmi, namun juga sebagai wadah persatuan dan kerukunan warga Tegal di Jogja.

"Selain itu juga bisa saling mempererat tali silaturahmi, saling bantu, dan berbagi pengalaman, ilmu, dan wawasan," katanya.

Nurudin Purnomo yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren, mengatakan jika selama ini Mastejo rutin mengadakan pengajian bulanan, saling jenguk jika ada yang sakit, dan sebagainya.

Dia berharap, dengan adanya Mastejo ini warga Tegal yang ada di Yogyakarta bisa lebih bersatu, saling mendukung satu sama lain, dan saling menguatkan.

Silaturahmi dan Halal bihalal warga Tegal Jawa Tengah yang tergabung dalam Paguyuban Mastejo, menjadi menarik karena kisah mereka yang beragam.

Pengalaman warga Tegal yang berusaha mengadu nasib dengan berdagang, sekiranya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda sekarang yang sedang mencari pekerjaan. (*)

Halaman:

Tags

Terkini