sleman

Dongkrak perekonomian warga, BUMKal Semar Margorejo Tempel semangat budidaya tanaman kelengkeng jenis new kristal

Selasa, 15 April 2025 | 12:55 WIB
Suasana kebun tanaman kelengkeng yang dikelola BUMKal Semar, Margorejo Tempel (Dok. BUMKal Semar)

HARIAN MERAPI - Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Semar milik Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Margorejo, Tempel, Sleman semangat membudidayakan tanaman kelengkeng jenis new kristal.

Prospek budidaya tanaman lengkeng atau kelengkeng new kristal diyakini punya prospek cerah. Apalagi sejumlah petani di Tempel telah berhasil membudidayakan tanaman tersebut.

Kepala Unit Pengelolaan Perkebunan BUMKal Semar, Supriyo Widodo menjelaskan, sejak awal 2025, Pemkal Margorejo mulai mengembangkan unit usaha budidaya tanaman kelengkeng new kristal, yang sebelumnya hanya mengelola pasar saja.

"Mulai tahun 2025, dari Pemkal Margorejo memberikan kesempatan kepada kami dari BUMKal Semar untuk mengelola perkebunan tanaman kelengkeng," ungkap Supri, baru-baru ini.

Baca Juga: Ditarget 60.255 hektare, Sukoharjo siap realisasikan tiga kali tanam padi

Ia menjelaskan, untuk budidaya tanaman kelengkeng tersebut disediakan lahan tanah kas desa (TKD) seluas 2,5 hektar yang terletak di utara kompleks Perumahan Margorejo.

"Lahan dengan luasan 2,5 hektar dapat kami tanami 500 bibit tanaman kelengkeng jenis new kristal secara bertahap, beberapa waktu lalu,” terang Supri.

Masih menurutnya, pada 2023, sejumlah petani kelengkeng di wilayahnya telah membentuk komunitas dengan nama Perkumpulan Petani Kelengkeng Margorejo Gumregah dengan anggota 20 orang.

"Kebetulan kami sudah pengalaman mengelola perkebunan kelengkeng di kelompok Gumregah, mulai proses penyiapan lahan hingga panen. Saat ini, harga per kilo kelengkeng new kristal antara Rp 23 ribu hingga Rp 45 ribu," sebutnya.

Baca Juga: Paguyuban Alumni Fakultas Hukum UGM-Pagelaran 1972 kompak jalankan aneka program kerja, berikut susunan pengurusnya

Sejumlah inovasi pun dilakukan pihaknya, antara lain mengoptimalkan pemanfaatan lahan sebelum masa panen pada umur dua tahun, misalnya dengan tumpangsari tanaman kacang tanah.

"Kita juga memasang terpal di sekililing tanaman, fungsinya sebagai mulsa. Sehingga, bisa berperan pula dalam menjaga tekstur tanah tetap gembur dan tak kering, serta mencegah tumbuhnya gulma yang dapat mengganggu tanaman kelengkeng," sambungnya.

Sementara itu Direktur BUMKal Semar, Heri Kusumawanto menambahkan, pengembangan agribisnis kebun kelengkeng merupakan kebijakan Pemkal Margorejo, antara lain untuk mendongkrak perekonomian warga, peningkatan pendapatan dan untuk menopang kesejahteraan warga.

"Kami berharap ke depan kebun kelengkeng ini menjadi suatu destinasi wisata, BUMKal sebagai alat untuk usaha pemerintah Margorejo, semaksimal mungkin memanfaatkan SDA dan SDM yang tersedia," tegas Heri.

Baca Juga: Hilang saat mencari cumi-cumi, ditemukan di kedalaman 8 meter, begini kronologinya

Halaman:

Tags

Terkini