Selain itu, sebutnya, keberadaan usaha tersebut menjadi induk dalam pemasaran hasil budidaya kelengkeng. Pemkal Margorejo pun telah menyerahkan bibit tanaman kelengkeng kepada tiap kepala keluarga dan kelompok di padukuhan.
Sedangkan Carik Margorejo, Ariyanto Wibowo berharap keberadaan kebun agribisnis tersebut akan dapat mendorong pemberdayaan dan nilai positif untuk ketahanan pangan maupun finansial Pemkal setempat.
"Semoga BUMKal Semar bisa sebagai penopang PAD kalurahan dan juga sebagai ikon Margorejo Tempel lewat buah kelengkeng, sehingga benar-benar mandiri dan mampu mendongkrak perekonomian warga,” harapnya.*
