jawa-tengah

Jelang Idul Adha, Peternak Sapi Diminta Waspada Penyakit 'Lato-lato'

Sabtu, 12 April 2025 | 12:08 WIB
Penyakit lato-lato pada hewan menjadi ancaman peternak sapi (Foto: dokumen)

HARIAN MERAPI - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau dikenal dengan istilah Lato-lato menjadi ancaman peternak Sapi dan kerbau menjelang Idul Adha. Sebab penyakit ini dapat menyerang hewan dalam waktu cepat dan mengakibatkan kematian.

Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Jateng 3 drh Esty Dwi Utami mengatakan penyakit lato-lato tidak menular pada manusia, tetapi sangat berbahaya bagi ternak.

"Penyakit lato-lato bisa menyebabkan ternak mati dalam waktu singkat, sehingga menimbulkan kerugian," kata drh Esty Dwi Utami, Sabtu (12/4). Dia mengatakan penyebab LSD adalah infeksi LSDV, yang merupakan bagian dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae. Virus ini dapat menginfeksi hewan ternak seperti sapi dan kerbau.

Esti yang juga sekratis Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung itu mengatakan kasus lato lato mencuat di Bantul dan sampai saat belum ada temuan kasus lato-lato di Temanggung, dan sekitarnya. Meski begitu peternak untuk berhati-hati,sebisa mungkin menghindari membeli ternak dari daerah terjangkit lato-lato.

Baca Juga: Peruntungan Shio Tikus berlaku besok Minggu 13 April 2025, perlu mengganti hari-hari dengan aktivitas berat dan jam istirahat

Virus LSD, kata dia disebarkan melalui serangga pengisap darah seperti lalat nyamuk dan kutu spesies tertentu. Penularannya di antara hewan ternak dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung.

Penularan secara langsung diterangkannya terjadi jika sapi yang sehat terkena resi kulit air liur darah dan susu oleh sapi yang terinfeksi. Sementara penularan secara tidak langsung, kata dia, bisa disebabkan karena penggunaan peralatan kandang dan jarum suntik yang terkontaminasi virus.

Dia mengatakan hewan yang terkena lato-lato akan menimbulkan gejala umum mengeluarkan kotoran mata dan hidung yang lebih banyak, penurunan produksi susu, demam tinggi yang bisa melebihi 41 derajat Celcius, munculnya nodul yang keras atau benjolan dengan diameter 2 cm sampai 5 cm.

Baca Juga: Eyang Pegang Tangan Saya, Bicaranya Agak Lemah, Cerita Andre Taulany Tentang Momen Terakhir Syuting Bareng Titiek Puspa

Nodul ini terdapat di kepala, leher, tungkai, kaki ekor dan membuat sapi menjadi lemah dan sulit bergerak.

"Pada kasus yang serius, nodul dapat menutupi di hampir seluruh bagian tubuh dan dapat berubah menjadi lesi nekrotik dan ulserat jika tidak segera ditangani," kata dia.
Dia mengatakan pada peternak untuk segera melaporkan ke penyuluh, mentri hewan atau dinas peternakan jika ada temuan penyakit lato-lato.*

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB