sleman

Dompet Dhuafa Sambut Ramadhan 1446 H dengan Berzakat Kerennya Gak Ada Obat, Tebar Iftar hingga Kado Anak Yatim

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:00 WIB
Suasana talkshow bertajuk Welcoming Ramadhan 1446 H yang diinisiasi Dompet Dhuafa Jogja. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Dompet Dhuafa (DD) Jogja menggelar Talkshow bertajuk Welcoming Ramadhan 1446 H - Press Conference, Sharing Session & Collaboration di Kaktus Resto Sleman, Selasa (25/2/2025) siang.

Peserta talkshow antara lain awak media dan blogger asal DIY dan sekitarnya. Sedangkan narasumbernya, yakni Ahmad Faqih S (GM Resources Mobilization DD) serta M Zahron (Pimpinan Cabang DD Jogja).

Narasumber satunya lagi, Alan Efendhi (Local Hero Program Aloeland DD Jogja). Selain paparan dari narasumber, ada pula tanya jawab antara peserta dengan narasumber workshop.

Baca Juga: Wujud Transparasi Pengelolaan ZISWAF, Dompet Dhuafa Yogyakarta Ajak Donatur ke Sentra Batik dan Ternak

Menurut Ahmad Faqih, pada Ramadhan 1446 H aneka kegiatan baik DD pusat maupun yang ada di daerah-daerah mengusung tema besar, yaitu Berzakat, Kerennya Gak Ada Obat.

Dipilihnya tema tersebut, antara lain lebih familier di telinga masyarakat, terlebih para generasi muda. Ia pun merasakan, pertumbuhan kedermawanan termasuk untuk berzakat pada usia muda kian bertambah.

“Penting pula untuk terus dipupuk dan disosialisasikan sejak dini kepada generasi muda dan akan mendukung program Indonesia Emas pada 2045 mendatang,” ungkap Faqih.

Baca Juga: Kemenag DIY: Awal Ramadhan 1446 H Berpeluang Bersamaan pada 1 Maret

Program Indonesia Emas 2045 sendiri mencakup berbagai bidang, lanjutnya, antara lain pembangunan manusia, ekonomi, dan infrastruktur. Pembangunan manusia, misalnya peningkatan kualitas pendidikan, penguatan karakter dan jati diri bangsa.

M Zahron menambahkan, program tersebut sejalan pula dengan lima pilar DD, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial, serta Dakwah dan Budaya.

Dicontohkan, terkait pilar kesehatan, misalnya ada program Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), beragam intervensi di bidang kesehatan hadir.

Baca Juga: Kabar Terbaru SPMB 2025, Mendikdasmen Pastikan Kuota Penerimaan Siswa Baru Jalur Prestasi Ditambah

Baik itu bersifat preventif, promotif dan kuratif. Program ini memberikan akses layanan kesehatan yang layak dan optimal secara tidak berbayar bagi kaum dhuafa.

Terkait ekonomi, misalnya mengangkat harkat hidup mustahik, dhuafa dan masyarakat prasejahtera dengan orientasi peningkatan penghasilan.

Bahkan diharapkan para mustahik memiliki pengetahuan tentang usaha, kemampuan untuk mengakses modal, meminimalkan risiko, mengelola usaha, pasar dan mengendalikan aset ekonomi.

Halaman:

Tags

Terkini