nusantara

Kabar gembira, mulai Februari Kemenkses adakan skrining kesehatan gratis, ini yang diperiksa

Jumat, 10 Januari 2025 | 12:30 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai acara penyerahan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala untuk almarhumah peserta PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dr. Aulia Risma Lestari, di Jakarta, Kamis (9/1/2024). (ANTARA/Mecca Yumna)



HARIAN MERAPI - Kabar gembira buat masyarakat yang ingin memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin.


Mulai Februari 2025, pemerintah melalui Kemenkes memberi fasilitas skrining kesehatan gratis kepada masyarakat.


Sosialisasi programnya sebenarnya sudah dimulai Januari.

Baca Juga: Rumah dijual tanpa izin, suami ajukan gugatan ke pengadilan, begini kronologinya


Ketika ditemui di Jakarta, Kamis, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan skrining tersebut diarahkan untuk mencegah penyakit-penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia yakni stroke dan penyakit jantung.

Dia menyebutkan ada tiga hal yang dicek yakni tekanan darah, gula darah, dan lemak darah atau kolesterol.

"Nah ini yang kita mau kejar duluan sebenarnya. Tidak se-sophisticated atau se-canggih yang dibayangkan untuk elit, golongan menengah. Nah ini benar-benar skrining untuk ratusan juta rakyat Indonesia yang selama ini nggak pernah di-skrining," kata Menkes usai acara penyerahan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala untuk almarhumah peserta PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) dr. Aulia Risma Lestari.

 Baca Juga: KA Parcel Selatan Mulai Jalan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya Jadi 1 Hari

Skrining tersebut, katanya, akan dilaksanakan di 10 ribu puskesmas dan ada kemungkinan juga memanfaatkan sekitar 15 ribu-20 ribu klinik swasta guna menjangkau sebanyak sekitar 280 juta penduduk.

"Skrining ulang tahun ini dilakukan untuk kelompok balita, kelompok dewasa, dan kelompok lansia. Supaya juga gak terlalu penuh puskesmas. Sedangkan kelompok anak-anak, jadi usia sekolah sampai 18, itu nanti akan dilakukan skrining di sekolah. Bukan saat ulang tahun, tapi pada saat pas masuk sekolah," katanya.

Dia menambahkan jenis skrining yang diberikan tergantung kelompok usia, misalnya skrining kanker untuk lansia dan skrining penyakit kongenital untuk balita.

"Karena ini kan banyak sekali, masif ratusan juta. Nah untuk itu yang keempat, saya pesan ini sama seperti COVID, nanti akan sangat menggunakan sistem digital," katanya.

Baca Juga: Rugikan Nasabah hingga Rp 150 Miliar, Ketua Kospin PAS Dituntut 10 Tahun

Setelah skrining, kata dia, hasil akan dikirimkan melalui WhatsApp (WA), seperti saat tes PCR COVID-19. Oleh karena itu pihaknya akan mempromosikan SatuSehat mulai minggu ini.

Dalam kuesioner yang nanti disajikan platform itu, kata Menkes, juga akan ada pertanyaan seputar kesehatan jiwa.

Halaman:

Tags

Terkini