nasional

Kemenkominfo fokus menangkal hoaks dalam pilkada serentak, begini langkahnya

Minggu, 1 September 2024 | 08:00 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam wawancara cegat usai menghadiri acara pemutaran film dokumenter Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2024). (ANTARA/Fathur Rochman)



HARIAN MERAPI - Menjelang Pilkada serentak, berita hoaks bertebaran di dunia maya.


Berkenaan hal itu, Kementerian Kominfo fokus untuk menangkal hoaks guna mewujudkan pemilu yang damai, aman dan demokratis.


Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Jakarta, baru-baru ini.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aquarius sepekan berlaku mulai Minggu 1 September 2024, Anda menangani berbagai hal dengan benar


"Kementerian komunikasi dan Informatika bertekad mewujudkan Pilkada 2024 yang damai, demokratis, dan bermartabat," kata Budi Arie.

Dia mengemukakan peluang peningkatan risiko persebaran hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian serta pembocoran informasi secara tidak bertanggung jawab di ruang digital menjelang dan selama tahapan pelaksanaan pilkada.

Menjaga ruang digital tetap sehat dan bebas dari konten-konten negatif semacam itu, menurut dia, merupakan kunci untuk memastikan pilkada berlangsung dengan baik.

"Kita menjaga ruang digital supaya ruang digital kita ini sehat ya," ujarnya.

 Baca Juga: Perluas pemasaran produk ekspor, business matching koperasi Jawa Tengah hasilkan transaksi potensial 143,6 milliar

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Prabu Revolusi telah menyampaikan rencana kementerian menyiapkan kanal khusus untuk menginformasikan dan melaporkan temuan hoaks seputar pilkada.

"Salah satu yang akan kita luncurkan dalam waktu dekat juga adalah kanal untuk bisa menginformasikan dan juga melaporkan temuan hoaks seputar pilkada," kata Prabu pada Rabu (28/8).

Kanal khusus tersebut dimaksudkan untuk menangkal penyebaran hoaks yang dapat mengganggu proses demokrasi selama pemilihan kepala daerah.

Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika berusaha membuat kesepakatan dengan para pengelola platform media sosial agar mereka bisa merespons cepat persebaran hoaks terkait pilkada.

Baca Juga: Pemkab Sukoharjo persiapan tahap penilaian Adipura 2024 dengan melibatkan OPD dan masyarakat

"Kami sedang membangun kesepakatan dengan platform, dan juga tentunya didukung oleh media mainstream ya, untuk bisa merespons cepat terhadap konfirmasi penyebaran berita hoaks," kata Prabu.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB