HARIAN MERAPI- Koperasi Konsumen BMT Bina Ummah Godean Sleman mempunyai agenda kajian tiga bulan sekali bertajuk Kajian Sedekah Merem Community (SMC).
Peserta Kajian SMC antara lain sebagian pengurus pimpinan ranting Muhammadiyah/Aisyiyah, komunitas Sekolah Manajemen Masjid, direktur Taman Pendidikan Alquran, kepala sekolah dan anggota Koperasi Konsumen BMT Bina Ummah.
Menurut Ketua Panitia Kajian SMC Koperasi Konsumen BMT Bina Ummah, Fajar Susilo, rangkaian kegiatan tersebut intinya ada pengajian dengan mengundang ustadz, dengan tema pengajian beragam.
Sedangkan kegiatan tambahannya gelar UMKM dan pemberian santunan kepada anak yatim serta dhuafa. Ada lagi, kegiatan tambahan pemeriksaan kesehatan gratis bekerjasama dengan Puskesmas Godean I.
“Kegiatan tambahannya selang-seling, seperti saat ini ada pemeriksaan kesehatan gratis. Untuk Kajian SMC tiga bulan mendatang ada gelar UMKM dan santunan anak yatim dan dhuafa,” jelas Fajar.
Di temui di sela-sela Kajian SMC, Jumat (9/8/2024) sore, Fajar menambahkan, Kajian SMC biasa dilaksanakan di pendopo komplek kuliner Sego Welut Godean.
Pada kesempatan tersebut sebagai pembicara pengajian, yakni salah satu dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr dr Zaenal M Sofro AIFM.
“Alhamdulillah, saat ini ada sekitar 150 yang hadir. Setelah pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis, hadirin antusias mengikuti pengajian dari awal hingga selesai,” terangnya.
Ditambahkan, selain Kajian SMC, Koperasi Konsumen BMT Bina Ummah juga punya pengajian rutin bertajuk Kajian Membangun Keluarga Utama (MKU). Pelaksanaannya, selang-seling yakni di masjid komplek Pasar Tlogorejo dan Masjid As Shaff Pengasih.
“Selain itu juga bisa model keliling di tempat tinggal anggota Koperasi Konsumen BMT Bina Ummah. Tujuannya,seperti menambah ilmu agama, saling silaturahim dan bagian pembinaan bagi anggota terutama terkait keagamaan dan sosial ekonomi,” jelas Fajar.
Dalam pengajiannya, Dr Zaenal banyak memaparkan seputar kesehatan Berbasis Bio-Psiko-Sosio-Spiritual (Kaffah). Artinya pula, kesehatan bukan hanya sekadar fisik, namun juga melibatkan hati.
“Sebab, tubuh kita tak dapat dipisahkan dengan aspek kejiwaan. Bisa pula digambarkan saat mendapati lampu bangjo di perempatan jalan,” urainya.
Ketika lampu hijau, sebut Dr Zaenal, kita akan merasa tenang dan nyaman. Tetapi, saat mendapat lampu kuning atau bahkan merah, biasa menjadi tak nyaman ataupun was-was.